Wisata

Pasar Seni Legian Sepi Pengunjung

Selasa, 22 Agustus 2017 - 14:38 | 364.67k
Suasana Pasar Mertanadi atau lebih dikenal Pasar Seni Legian yang bertempat di Desa Adat Legian. Kecamatan Kuta, Badung Bali, Selasa (22/08/2017).(Foto Khadafi/TIMES Indonesia)
Suasana Pasar Mertanadi atau lebih dikenal Pasar Seni Legian yang bertempat di Desa Adat Legian. Kecamatan Kuta, Badung Bali, Selasa (22/08/2017).(Foto Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pasar Mertanadi atau lebih dikenal pasar seni yang bertempat di Desa Adat Legian. Kecamatan Kuta. Badung Bali kini sepi pengunjung. Pasar tak lagi ramai dengan para turis yang berbebelanja.

Kepala Pengelolah Pasar Seni Legian, Nyoman Tulus mengatakan bahwa kondisi seperti ini sudah terjadi sejak tahun yang lalu. Walaupun ada para turis yang datang tapi jarang belanja juga, kebayakan mereka hanya cari hotel dan makan.

"Banyak orang bilang di luar negeri agak krisis, mungkin itu juga penyebabnya. Tidak seperti dulu, mereka banyak belanja untuk dibawa pulang ke negaranya. Bahkan saat ini, saya lihat banyak tamu makan nasi jinggo atau bakso, mungkin mereka bawa uang pas-pasan untuk berlibur ke Bali," ucapnya. Selasa (22/08/2017).

Pasar-Seni-Legian-2NYEVm.jpg

Menurut Nyoman, pedagang di Pasar Seni Legian ini sekitar 222 orang. Kadang juga ada pedagang yang mengeluh karena tidak ada yang membeli. Padahal sudah diberi harga yang murah. 

"Kalau tamu untuk bulan ini sudah mulai ada, daripada bulan sebelumnya, tapi mereka jarang belanja. Harapan saya turis terus eksis datang ke Bali dan belanja di pasar seni ini. Pasar ini sudah ada sejak tahun 1980-an. Biar tidak hanya belanja di toko oleh-oleh saja," ujarnya

Wayan Sudani yang sudah berjualan baju selama 10 tahun di pasar ini, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, tak banyak turis yang berbelanja. Mereka hanya datang untuk melihat-lihat saja. Hal ini berbeda dengan 5 tahun sebelumnya.

"Kalau 5 tahun sebelumnya sangat ramai, kalau sekarang sepi. Apalagi saat ini barang naik,  jadi pemasukan hanya sedikit. Hampir 80 persen turunnya kalau dibanding tahun sebelumnya," ungkapnya. truebluecasino

Selain itu, menurut Sudani para turis mancanegara juga sudah pintar menawar harga.

"Para wisatawan juga sudah pintar nawar, apalagi yang sudah datang berkali-kali ke Bali. Jadi dapat keuntungan sedikit. Saya jual kaos saja itu hanya Rp 50 ribu itu sudah paling murah. Kalau pas ramai bisa 10 biji dalam satu hari kaos yang terjual, kalau sepi ada sampai 5 kaos yang di beli, kadang juga tidak dapat sama sekali," ujarnya

Menurut Sudani, pengunjung sepi juga disebabkan banyaknya persaingan, seperti maraknya toko oleh-oleh yang menjajakan barang dengan harga yang murah. Apalagi mereka menawarkan para Guide yang membawa tamu ke tokohnya diberi komisi, hingga banyak turis yang berbelanja ke sana. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES