Bondowoso Targetkan 34 Ribu Akseptor KB Baru di 2017

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bondowoso, Jawa Timur menargetkan ada 34.139 akseptor program Keluarga Berencana (KB) baru pada tahun 2017.

Nunung Setianingsih Kepala Dinas PPKB  menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, telah menerjunkan tenaga dan kader penyuluh program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK). Selain itu, DPPKB bekerjasama dengan lintas sektor terkait seperti Dinas Kesehatan dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk memberikan edukasi tentang pentingnya mengikuti program KB. 

"Kita saat ini juga aktif melakukan sosialisasi di pengajian, mengajak tokoh masyarakat untuk bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa program KB ini penting untuk pengendalian penduduk serta menciptakan ketahanan keluarga," katanya.

Nunung menambahkan saat ini di setiap puskemas dan Rumah Sakit (RS) sudah melayani program KB untuk semua metode baik Metode Kontrasepsi Jangka Pendek  sampai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) secara gratis.

"Untuk Medis Operasi Pria (MOP) bahkan bisa dilayani menggunakan mobil pelayanan milik DPPKB. Selebihnya sudah bisa diakses secara gratis diseluruh Puskemas dan RS yang ada di Bondowoso," imbuhnya.

Agar efektif dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, Nunung lebih menekankan masyarakat agar memilih MKJP yang di dalamnya meliputi Vasektomi (MOP), Tubektomi (medis Operasi Wanita) dan IUD.

"Agar lebih efektif saya memang menekankan masyarakat memilih metode kontrasepsi jangka panjang, tapi saat kami masih membebaskan pilihan itu pada para akseptor," ujarnya.

Saat ini, Bondowoso juga telah mencanangkan program Kampung KB dibeberapa Kecamatan. Pada akhir 2017, ditargetkan 23 Kecamatan di Kabupaten Bondowoso sudah dicanangkan untuk mengikuti program tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement