Peristiwa Daerah

Ketua PBNU: Sebarkan Islam Nusantara di Tiongkok

Minggu, 20 Agustus 2017 - 16:42 | 74.19k
Ketua PBNU KH Robikin Emhas SH MH meberikan sambutan dalam Konferensi Cabang (Konfercab) perdana Pengurus Cabang Istimewa (PCI NU) Tiongkok yang diselengarakan di Malang, Jawa Timur, di Pondok Pesantren (PP) Al-Islahiyah, Singosari, Malang, Minggu (20/8/2
Ketua PBNU KH Robikin Emhas SH MH meberikan sambutan dalam Konferensi Cabang (Konfercab) perdana Pengurus Cabang Istimewa (PCI NU) Tiongkok yang diselengarakan di Malang, Jawa Timur, di Pondok Pesantren (PP) Al-Islahiyah, Singosari, Malang, Minggu (20/8/2

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Konfercab PCI NU Tiongkok yang diinisiasi para mahasiswa dan ulama Indonesia di Tiongkok terasa istimewa dengan kehadiran sejumlah tokoh NU. 

Hadir dalam konfercab itu Ketua PBNU KH Robikin Emhas SH MH, Musytasar PB NU Prof Dr KH Tholchah Hasan, budayawan NU KH Agus Sunyoto, dan Konjen Tiongkok Peng Jimu, serta ketua PCNU se Malabg Raya. Mereka hadir di Ponpes Al Islahiyah Singosari, Malang, Jatim,Minggu (20/8/2017).

Dalam sambutannya, Robikin mengajak pada para nahdliyin di Tiongkok untuk selalu menyebarkan Islam Nusantara di Negeri Tirai Bambu itu.

Robikin-EmhasDrcfs.jpg

"Islam yang menjadikan budaya sebagai infrastruktur agama, bukan yang memperhadapkan antara tradisi dan budaya masyarakat dengan agama. Tentu saja sejauh tradisi dan budaya yang ada tidak bertentangan dengan syara'," ujarnya.

Ia pun minta pada pemerintah Tiongkok untuk tidak perlu takut dengan hadirnya NU di sana. "Untuk itu Pak Konjen dan masyarakat Tiongkok tidak usah kuatir, tidak perlu takut dengan kehadiran NU di Tiongkok. Karena kehadiran NU justru akan meningkatkan kehidupan yang harmonis di tengah masyarakat," ujar Robikin yang disambut tepuk tangan hadirin dan Peng Jimu.

Dalam kesempatan itu, Robikin juga mengingatkan tentang pentingnya penggunaan teknologi informasi sebagai basis dakwah NU. "Dengan teknologi semua jadi mudah dan bermanfaat luar biasa bagi manusia. Tapi juga bisa jadi bahaya jika digunakan tidak pada mestinya. Dari itu dawak NU harus mewarnai dengan positif teknologi itu," pintanya.

Konfercab-NUEyI3Q.jpg

Sementara Kiai Tholhah Hasan menuturkan, sejak zaman Rasulullah dulu umat Islam dianjurkan untuk belajar sampai ke negeri Tiongkok. Mengapa itu dilakukan? Karena Rasulullah mengingatkan bahwa Tiongkok lah yang menjadi negara paling maju di dunia saat itu.

"Tiongkok sudah mampu bikin mesiu, kertas, obat dan tekstil. Barang-barang itu sejak saat itu sangat dibutuhkan dunia hingga sekarang. Maka Rasulullah menganjurkan umatnya untuk belajar empat hal itu ke Tiongkok," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES