Peristiwa Daerah

FDS Dinilai Rugikan Pesantren 

Minggu, 20 Agustus 2017 - 11:24 | 23.29k
Kegiatan di PP Roudlotul Ulum, Gondanglegi. (Foto: Tika/TIMES Indonesia)
Kegiatan di PP Roudlotul Ulum, Gondanglegi. (Foto: Tika/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penerapan full day school (FDS) dinilai merugikan pesantren. 

Hal ini disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren (ponpes) Roudlotul Ulum, Putukrejo, Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Gus Hamim Kholili. 

"Pendidikan yang digelar pesantren dijalankan pada jam-jam sepulang dari sekolah formal," kata Gus Hamim, saat ditemui di pesantrennya. 

Secara lebih detil, lanjut dia, pelaksanaan pendidikan diniyah di pesantren seperti pendalaman Al Quran dan kitab kuning biasanya dilakukan pada sore hari.

Apabila FDS diterapkan, maka dikhawatirkan siswa akan merasa capek dan lelah sehingga tidak bisa mengikuti materi di pesantren. 

"Oleh karena itu, kalangan pesantren meminta Presiden memperhatikan dinamika yang ada di dunia pendidikan serta secara tegas  mengeluarkan Perpres untuk pembatalan FDS," pinta Gus Hamim. 

Dia menilai, FDS mengganggu jalannya sistem pendidikan pesantren.  Padahal, pesantren sudah terbukti bisa membentuk karakter santri menjadi insan yang cerdas dan bermoral.

"Jika FDS diterapkan, dikhawatirkan bisa menganggu pelaksanaan pendidikan karakter yang telah terstruktur dijalankan di pesantren," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES