Peristiwa Daerah

PKPTR Dukung Penuh Aksi APTRI ke Jakarta 28 Agustus

Sabtu, 19 Agustus 2017 - 17:20 | 411.50k
H Hamim Kholili, Ketua Umum PKPTR pusat. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
H Hamim Kholili, Ketua Umum PKPTR pusat. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) mendukung penuh rencana aksi ke Jakarta 28 Aguatus mendatang. Pasalnya, karena aksi tersebut untuk kepentingan petani.

"Kami memberikan apresiasi pada Pemerintah dan APTRI pimpinan Soemitro Samadikun dan APTRI pimpinan Arum Sabil, yang membuat kesepakatan. Kita mendorong ke dua-duanya untuk bisa merealisasikan harapan petani secepatnya," katanya.

Kedua yang telah membuat kesepakan dengan menunjuk Bulog melakukan pembelian gula petani Rp 9.700/kg, sebagai suatu langkah terobosan pembelian gula petani yang tidak laku dijual. 

"Kami sangat mengapresiasi langkah tersebut," jelas H Hamim Kholili, Ketua Umum PKPTR pusat, Sabtu (19/8/2017). 

Surat-Mendag-No-885-MDAG-SD-8-20173Kqnl.jpg

Menurutnya, walaupun harga tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan karena HPP gula sudah mencapai Rp 11.000 dengan kalkulasi petani mendapatkan untung dan bebas PPN 10 persen.

Dari itu, berkenaan dengan aksi demo di Jakarta tanggal 28 Agustus 2017 yang akan dilaksanakan oleh Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) dan sudah diputuskan dalam rapat di hotel Bidakara Surabaya.

"Aksi itu sudah diputuskan oleh perwakilan petani dari seluruh Indonesia, baik dari DPC dan DPD dari Pabrik Gula di Jawa dan lainnya. Baik dari PG BUMN dan swasta," kata Hamim Kholili.

Aksi tersebut akan menuntut kebijakan pemerintah supaya berpihak pada petani tebu dengan cara, meningkatkan HET gula dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.000. HPP dari Rp 9.100 menjadi Rp 11.000 atau pembelian Rp 11.000/Kg. 

Kesepakatan-Petani-Tebu3qCrg.jpg

"Selain itu, bagaimana gula import tidak beredar di pasaran konsumsi. Juga mewujudkan revitalisasi PG BUMN dan tidak menutup PG yang ada sebelum pemerintah membuat PG baru serta menagih janji rendemen 8.5 persen tahun 2017 sesuai yang telah dijanjikan," ungkapnya.

PKPTR tambah Hamim, memberikan apresiasi dan dukungan atas aksi tersebut, sebagai bentuk advokasi APTRI atas kepentingan petani tebu yang pada saat ini mengalami kerugian karena harga gula yang rendah.

"Penurunan produktifitas tebu akibat cuaca ekstrim di tahun 2016 serta membanjirnya gula import di pasaran sehingga gula lokal susah dipasarkan," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES