Peristiwa Nasional Ketahanan Informasi Pendidikan

Karya Seni di Galeri Nasional Tak Boleh Disentuh, Ini Alasannya

Jumat, 18 Agustus 2017 - 07:05 | 84.86k
Foto: TIM AJP TIMES Indonesia
Foto: TIM AJP TIMES Indonesia
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Galeri Nasional Indonesia di Jalan Medan Merdeka Timur No. 14, Gambir, Jakarta Pusat, menjadi salah satu destinasi Tur Edukasi Raimuna Nasional XI hari ketiga. Ratusan Pramuka dari berbagai daerah turut serta dalam tur tersebut, Kamis (16/8). 

Di pintu masuk, terdapat beberapa peraturan tertulis yang harus dipatuhi para pengunjung. Di antaranya larangan untuk menyentuh benda atau karya di Galeri Nasional. Salah seorang peserta bertanya, “Pak, mengapa kita tidak boleh menyentuh karya disini?”

AJP-RAIMUNA1KEu0b.jpg

Zamrud Setia Negara, Ketua Pameran dan Kemitraan Galeri Nasional Indonesia dengan sigap menjelaskan, alasan dilarangnya pengunjung menyentuh karya dan lukisan karena akan menyebabkan kerusakan atau karat/korosi.  

“Perlu diketahui, telapak tangan kita ini mengandung lemak dan keringat. Seperti halnya ketika telapak tangan menyentuh layar ponsel, kemudian terdapat bekas di layar itu. Begitu pula jika kita menyentuh lukisan dan kanvas, pasti dalam hitungan hari, bulan, dan tahun akan timbul korosi yang bersifat merusak,” jelasnya.

Artinya, lanjut Zamrud, saat kita menyentuh sembarangan sebuah karya, kita telah merenggut kesempatan generasi berikutnya untuk melihat karya tersebut. Sebuah karya yang sudah rusak akan sangat sulit dipulihkan kembali.

AJP-RAIMUNA2q1Lpi.jpg

Peraturan lain yang sering kali ditanyakan oleh pengunjung adalah larangan memotret menggunakan lampu sorot (flash/blitz). Selain dapat mengganggu pengunjung, lampu sorot juga dapat mempercepat penguningan pigmen warna pada suatu karya seni lukis. Hal tersebut tentunya dapat mengurangi keindahan lukisan dari segi warna.

Peraturan lainnya adalah larangan untuk memotret menggunakan kamera DSLR. Menurut Zamrud, daya tangkap kamera  DSLR yang notabene beresolusi tinggi dapat menghasilkan gambar yang sangat akurat, sehingga mudah untuk ditiru, dicetak ulang, atau disalahgunakan. 

“Kami menghindari adanya penyalahgunaan atas hasil foto yang saat ini sudah sangat akurat dan detail. Karena seluruh karya di sini adalah karya koleksi Negara yang harus kita jaga bersama. Agar kelak anak cucu kita dapat turut melihat karya luar biasa ini di masa depan,” pungkasnya.

Selain Geleri Nasional, destinasi Tur Edukasi Raimuna Nasional hari ketiga adalah Taman Mini Indonesia Indah, Kantor Garuda Indonesia, Kantor CNN Media, Museum Nasional Indonesia, dan Monumen Nasional. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES