Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Memaknai Nilai Perjuangan

Sabtu, 19 Agustus 2017 - 00:22 | 194.19k
Hayat, Dosen Universitas Islam Malang; Anggota Lakpesdam NU Kota Malang; Anggota Kaukus Penulis Aliansi Kebangsaan. (Grafis: TIMES Indonesia)
Hayat, Dosen Universitas Islam Malang; Anggota Lakpesdam NU Kota Malang; Anggota Kaukus Penulis Aliansi Kebangsaan. (Grafis: TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, JAKARTAKEMERDEKAAN Republik Indonesia sudah memasuki yang ke 72 tahun. Setiap tahunnya, selalu dirayakan pada tanggal 17 Agustus. Berbagai macam perayaan dilakukan, mulai dari kampung-kampung hingga ke perkotaan, biasanya ramai menyemarakkan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI.

Namun, kadangkala kita lupa dan abai terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Padahal, sungguh usia yang sudah cukup matang dalam membangun bangsa dan negara. Tak lain adalah terus berjuang untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia. Pun demikian, waktu yang tidak singkat pula, bangsa indonesia dijajah dan dirampas haknya oleh para penjajah dengan cara yang kejam, bengis dan tidak berkeadilan.

Hal ini harus menjadi refleksi bagi kita semua. Mengenang, berfikir, dan bertindak.

Keringat dan darah para para pahlawan bangsa dipersembahkan untuk kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Merebut kemerdekaan dan mempertahankannya hingg saat ini adalah sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tidak mudah. Kita yang hidup pada zaman sekarang, tinggal menikmati kemerdekaan itu, dan tentunya bagaimana menjaganya.

Selain itu, menjadi refleksi diri itu jauh lebih penting tentang makna nilai perjuangan dan kemerdekaan itu sendiri. Jangan sekali-kali melupakan sejarah, agar tidak luntur jiwa nasionalisme dan patriotismenya. Terus berfikir dan bekerja untuk bangsa dan negaranya. Bangunlah benteng persatuan dimana pun kita berada. Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya untuk berkontribusi pada bangsa dan negara agar menjadi lebih baik dan maju.

Sudah selayaknya, sebagai penerus bangsa, adalah bagaimana mengamalkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan bangsa. Menjadi kewajiban dan keharusan kita sebagai anak negeri untuk menjunjung nilai-nilai perjuangan bangsa yang dengan gigihnya penuh pengorbanan mempertahankan negara ini dari penjajahan serta mempertahankannya.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar NRI 1945, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Oleh karena itu, untuk mengamalkan nilai-nilai perjuangan bangsa indonesai menjadi keniscayaan bagi seluruh rakya indonesia, terutama bagi generasi bangsa yang menjadi tonggak tegapnya bangsa dan negeri ini. Kemerdekaan ini tidak diraih dengan mudah dan ringan. Butuh perjuangan yang maha dahsyat selama 300 tahunan lebih.

Perayaan 17 Agustus tentunya tidak hanya dimaknai merayakan kemerdekaannya, ada doa yang wajib terselip di dalamnya untuk mengenang para pahlawan bangsa, paja syahid dan seluruh komponen negara yang berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankannya hingga kini.

Bukan hanya ramainya umbul-umbul dan bendera merah putih di setiap kampung atau jalan, tetapi harus dimaknai sebagai simbol perjuangan yang tanpa batas demi tegaknya kedaulatan negara kesatuan republik indonesia.

Memaknai kemerdekaan tidak hanya menikmati hari ini, tetapi ada tiga unsur yang harus dipahami dan direnungi untuk dijadikan sebagai refleksi atas kontribusi yang diberikan. Begitu juga dengan masa yang akan datang, menjadi tugas kita hari ini untuk memikirkan anak cucu kita nantinya dalam memperingati hari kemerdekaan.

Pertama, belajar dari masa lalu. Pada masa perjuangan, seluruh komponen bangsa bersatu padu membela tanah air dengan darah perjuangan yang disertai oleh pengorbanan jiwa raganya. Tak mengenal jenis kelamin, agama, suku, ras maupun perbedaan lainnya.

Berjuang dengan penuh pengorbanan dan persatuan untuk kemerdekaan bangsa indonesia tanpa melihat identitas, tetapi melihat anak negeri dan warga negara Indonesia.

Kita harus belajar dari nilai-nilai perjuangan yang telah dipersembahkan untuk bangsa dan negera indonesia. Penghormatan sudah selayaknya kita panjatkan untuk mengenang para pahlawan bangas.

Mempertahankan ideologi bangsa yang menjadi pilar perjuangan para pahlawan harus kita rawat dan pertahankan demi terwujudnya nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilai pengorbanan untuk bangsa juga harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata sebagai wujud dari mencintai bangsa dan negara serta menjunjung tinggi perbedaan.

Mereka berjuangan dengan segenap jiwa raganya. Oleh karena itu, saat ini kita harus berjuang dengan cara berkontribusi atas apa yang kita miliki untuk terus membangun bangsa dan negeri ini menjadi lebih baik. Terus memupuk jiwa patriotisme dan nasionalisme sebagai pondasi dalam berbangsa dan bernegara.

Kedua, pada saat ini, adalah masa enak dan menikmati kemerdekaan. Tetapi kita juga harus tetap waspada, banyak orang di luar sana yang ingin mengoyak dan merongrong nilai-nilai perjuangan bangsa dan mengusik ideologi bangsa. Tugas kita adalah mempertahankannya dengan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kalau bisa berbuat lebih untuk negaranya, ayo berikan yang terbaik.

Namun jika tidak, jangan pernah mengganggu tatanan negara yang sudah kokok dan kuat dengan cara-cara yang dhalim. Negara ini dibangun berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Ketiga adalah masa yang akan datang menjadi pemikiran yang harus disiapkan dari sekarang. Arus globalisasi yang semakin tinggi dan kompleksitas persoalan bangsa yang semakin luas, dibutuhkan sebuah model dan metode relevan untuk mepertahankan kemerdekaan bangsa ini dari gempuran ideologi-ideologi radikal, liberal, maupun ideologi-ideologi transnasional yang dapat merusak struktur kehidupan masyarakat dan nilai-nilai budaya.

Ditengah arus teknologi informasi yang semakin canggih, dapat berdampak pada perubahan sosial kemasyarakatan dan membentuk pola komunikasi yang dimanfaatakan oleh oknum-oknum yang mau merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa.

Oleh karena itu, perlu ditanamkan nilai-nilai pendidikan yang tinggi sejak dini untuk membentuk kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, untuk memahami nilai-nilai perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemberdekaan itu.

Dan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan budaya bangsa yang dicengkram oleh burung garuda melalui lima sila dalam Pancasila. Diikuti oleh pilar-pilar bangsa yaitu Bhinneka Tunggal Ika, UUD NRI 1945 dan NKRI sebagai kedaulatan bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.(*)

*Penulis adalah Hayat, Dosen Universitas Islam Malang dan Peneliti Lakpesdam NU Kota Malang

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES