Peristiwa Nasional

Berita Garam Bercampur Kaca atau Tawas adalah Berita Hoax

Jumat, 18 Agustus 2017 - 15:22 | 259.17k
ILUSTRASI: Garam. (Foto: Jawa Pos)
ILUSTRASI: Garam. (Foto: Jawa Pos)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya menegaskan bahwa berita viral di medsos soal garam dicapur dengan serpihan kaca di wilayah Surabaya dan sekitarnya adalah kabar bohong atau hoax.

Menurut Kepala BPOM Surabaya Dra Apt Hardaningsih, BPOM telah menguji beberapa sampel produk garama kemasan 250 gram yang diduga mengandung serpihan kaca itu.

"Kami pastikan tidak ada garam yang tercampur serpihan kaca. Berita yang ada di media sosial tidak benar atau hoax. Karena Jumat minggu lalu, kami sudah lakukan sidak dengan pengambilan sampel dan lakukan pengujian laboratorium dan semua hasilnya tidak ada yang mengandung kaca," katanya, di Surabaya Jumat (18/8) dilansir republika.

Menurut dia, hasil uji laboratorium itu telah memenuhi tiga parameter pengujian.

"Setelah kami lakukan uji laboratorium hasilnya sudah memenuhi syarat semua seperti kadar air, NaCL dan kadar Yodiumnya aman untuk di konsumsi," tuturnya.

Dia menambahkan, ada enam produk garam yang telah diambil sampelnya di pasaran yakni produk garam merek Ibu Bijak, Anak Pintar, Sarcil, Jap Gajah, Cap S dan Karapan Sapi. Keenam produk garam konsumsi tersebut berasal dari produsen yang berasal dari Surabaya, Pamekasan, Gresik dan Pati, Jawa Tengah.

"Saya imbau agar tidak menyebarkan informasi hoax karena dari informasi itu dapat meresahkan masyarakat dan juga dapat memberikan dampak produsen dan konsumen," tegasnya.

Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan juga menyatakan bahwa kabar soal garam bercampur kaca atau tawas adalah hoax juga.

Kepala Disperindag Lamongan, Muhammad Zamroni turun ke lokasi penemuan garam di Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro. Pihaknya melakukan uji laboratorium di Pasar Cindere, Kecamatan Karanggeneng.

Uji coba dilakukan dengan memasukan garam ke dalam air menggunakan gelas dan kemudian diaduk.

"Setelah diaduk rata, ternyata hasil yang diperoleh garam terlarut secara menyeluruh tanpa meninggalkan sisa yang tidak terlarut. Sehingga disimpulkan tidak ada unsur kaca pada garam tersebut," tegasnya di Lamongan, Selasa (1/8) dilansir detik.

Hasil yang sama, juga ditemui ketika petugas gabungan melakukan pengawasan dan uji lab dan uji coba garam kemasan yang diduga mengandung tawas tersebut.

Uji coba tersebut dilakukan dengan disaksikan pedagang, konsumen dan staf serta kepala desa di lokasi pasar.

"Jadi tidak ada unsur tawas pada garam tersebut, apalagi unsur kaca. Tidak ada sama sekali itu," jelas Zamroni yang juga mengatakan kalau benda mirip kristal tersebut masih garam, hanya saja memang agak keras. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES