Gaya Hidup

Bingung Menghadapi Kakak Cemburu pada Adik? Ini Caranya

Jumat, 18 Agustus 2017 - 05:29 | 108.90k
ILUSTRASI. Kehadiran adik bisa membuat si kakak merasa tak diperhatikan lagi. (Foto: quotesgram.com)
ILUSTRASI. Kehadiran adik bisa membuat si kakak merasa tak diperhatikan lagi. (Foto: quotesgram.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kelahiran anggota baru di dalam keluarga tidak selalu disambut dengan bahagia oleh anak sulung. Anak sulung akan merasa seluruh perhatian yang tadinya dicurahkan untuknya, kini harus dibagi dengan adik barunya. Ia pun dapat merasa tersingkirkan dan cemburu.

Rasa cemburu di antara saudara kandung disebut sibling rivalry. Kondisi ini lebih sering terjadi bila usia kakak dengan adiknya terpaut dua tahun atau kurang dari itu. Hal ini sangat wajar karena anak- anak, khususnya di usia balita, masih belum mampu berbagi dengan baik. Namun kebiasaan ini juga tidak baik jika terjadi berlarut-larut. 

Agar sibling rivalry ini tidak berlanjut hingga dewasa, orang tua harus bisa bijak menyikapinya. Seperti dilansir dari Klik Dokter, berikut ini lima kiat agar anak tidak cemburu lagi pada saudara kandungnya.

Hindari membandingkan anak
"Tuh, lihat adik kamu anteng. Kamu dari tadi lari-lari ke sana kemari". Kalimat-kalimat seperti ini harus dihindari oleh orangtua. Mungkin Anda tidak bermaksud buruk, tetapi membandingkan perilaku dan sifat bisa menyebabkan anak merasa Anda pilih kasih.

Jangan paksa anak berbagi mainan
Sebagai orangtua, tentu Anda menghendaki anak untuk bisa berbagi dengan orang lain. Namun bila anak Anda masih balita, ia belum memiliki kemampuan itu. Menyuruh anak- anak untuk berbagi mainan bisa membuatnya merasa bahwa kehadiran saudara kandungnya mengganggu kesenangannya bermain. Hal ini akan membuat anak berpikir bahwa saudara kandungnya adalah saingannya.

Jangan membela salah satu
Sekalipun Anda dapat mengidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan dan siapa yang menjadi korban, usahakan untuk tidak membela salah satunya. Nasihatilah kedua belah pihak agar mereka dapat mengerti bahwa bertengkar bukan hal yang baik dilakukan, terlepas dari siapa pun yang memulai.

Pujilah anak-anak bila dapat bermain bersama
Bila anak- anak bisa bermain bersama, atau bisa menyelesaikan konflik di antara mereka dengan damai, berikan pujian. Anda bisa mengatakan "Wah, Ibu senang sekali kalau kakak dan adik bisa main bersama terus seperti ini".

Bila orang lain memuji salah satu anak, lontarkan pujian bagi anak yang lain
Bila salah satu anak Anda masih bayi, terkadang tingkah laku bayi lebih mengundang daya tarik orang lain dibandingkan kakaknya yang sudah lebih besar. Misalnya ada orang lain memuji si bungsu "Wah, hebat sudah lancar bicaranya". Anda dapat membalasnya dengan turut memuji si sulung, "Iya, kakaknya sudah lebih dulu lancar bicara, jadi bisa mengajari adiknya". (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES