Indonesia Positif Ketahanan Informasi Nasional

Ishak Mekki: Dirgahayu Republik Indonesia

Rabu, 16 Agustus 2017 - 21:54 | 70.89k
Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki (Foto: Grafis TIMES Indonesia)
Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki (Foto: Grafis TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Nasional

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Besok, Kamis 17 Agustus 2017 negeri kita tercinta Nusantara genap berusia 72 tahun. Berarti sebagai anak bangsa, telah 72 tahun pula kita berada di alam kemerdekaan Indonesia.

Hari ini, mengenang 72 tahun silam, tak salah jika sejenak kita menoleh ke belakang, menyimak betapa para pendahulu kita berjuang tanpa pamrih merebut kemerdekaan dari cengkeraman tangan penjajah.

Beruntunglah saat itu kita memiliki Soekarno – Hatta, para pejuang dan rakyat yang ngotot untuk merdeka. Jika tidak, dari mana kita harus memulai berbicara tentang Indonesia yang merdeka dan berdaulat ini. Hari itu, 72 tahun yang silam – pada saat pagi menjelang siang – Indonesia memang betul-betul merdeka. Pekik merdeka kala itu telah menemukan makna.

Meski belum kering luka di badan dan belum hilang bau mesiu dari penciuman, namun jutaan rakyat kita saat itu memiliki alasan untuk bersorak sorai menyambut hawa segar kemerdekaan yang telah ratusan tahun dinanti.

Kini, kemerdekaan itu telah berusia hampir tiga perempat abad.

Sebagai penerus bangsa kita patut mensyukurinya. Kalaulah kita dulu tak ikut memanggul senjata bersama-sama para pejuang – dulu –itu persoalan lain.Yang pasti sebagai generasi penerus yang hidup di zaman kini, rasa syukur itu tidak boleh berhenti pada satu titik, "kita telah merdeka dan tinggal menikmati saja".

Perjuangan tetap berlanjut. Sudah barang tentu perjuangan dimaksud dalam konteks dan kondisi yang berbeda. Kalau dulu para pendahulu kita berjuang mati-matian merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah, kini kita selaku penerus bangsa yang telah merdeka, kita tetap berjuang bagaimana memelihara dan mengisi kemerdekaan tersebut.

Sebagai generasi penerus yang mesti memikul beban sejarah yang amat berat, kita tidak boleh surut dari medan perjuangan. Kita harus berjuang menjaga dan mengisi kemerdekaan itu dengan karya nyata yang bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tak salah jika kita berpikir tentang sesuatu yang besar untuk mengukir prestasi yang spektakuler dalam mengisi kemerdekaan. Tetapi janganlah kita terjebak lantas menjadi seorang utopis yang kandas dengan angan-angan belaka dan akhirnya putus asa. Ada baiknya kita mulai dengan sesuatu yang sederhana dan bermanfaat, namun tidak sulit untuk diwujudkan.

Kita boleh saja berpikir untuk mencerdaskan kehidupan seluruh rakyat, kita juga boleh berpikir tentang bagaimana mendisiplinkan seluruh rakyat kita. Tetapi ada baiknya, mewujudkan pemikiran tersebut dengan memulainya dari diri kita sendiri yaitu dengan terlebih dahulu mencerdaskan dan mendisiplinkan diri kita sendiri.

Bagi seorang yang haus, segelas air yang ada dalam genggaman jauh lebih berharga dari sekolam air susu dalam impian. Sebab itulah, sekecil apa pun sumbangsih kita bagi bangsa ini asalkan bermanfaat, jauh lebih berharga dari segudang tekad dan janji yang terucap namun tak pernah dibuktikan.

Oleh karenanya, melalui momentum perayaan HUT ke 72 kemerdekaan RI tahun ini, saya mengajak
kita semua, segenap bangsa untuk merenung sekaligus mengintrospeksi diri terhadap apa yang telah
kita perbuat untuk bangsa dan negara tercinta ini. Salam. (*)

* Ishak Mekki, Wakil Gubernur Sumatera Selatan

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-3 Editor Team
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Palembang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES