Peristiwa Daerah

Ketua DPRD Bondowoso: FDS Kebiri Pondok Pesantren

Rabu, 16 Agustus 2017 - 13:42 | 20.99k
Ketua DPRD Ahmad Dhafir saat menemui mahasiswa PMII yang menggelar unjuk rasa menolak full day school, Rabu (16/8/2017).(Foto: Angga/ TIMES Indonesia).
Ketua DPRD Ahmad Dhafir saat menemui mahasiswa PMII yang menggelar unjuk rasa menolak full day school, Rabu (16/8/2017).(Foto: Angga/ TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso Ahmad Dhafir menilai Full Day School (FDS) yang diatur dalam Permendikbud no 23 tahun 2017 akan mengkebiri perkembangan pondok pesantren dan lembaga madarasah.

Hal tersebut disampaikan Dhafir saat menemui, puluhan anggota PMII Cabang Bondowoso yang melakukan unjuk rasa menolak penerapan lima hari sekolah di depan Kantor DPRD Kabupaten Bondowoso, Rabu, (16/8/2017).

Menurut Dhafir, tidak hanya dirinya yang menolak, ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan para pengasuh pondok pesantren juga sudah menyatakan sikap menolak kebijakan full day scholl.

"Ulama menolak kebijakan tersebut, dan alhamdulillah suara ulama dan kita didengar oleh Presiden. Alhasil sekarang permendikbud tersebut sedang diproses, dan tidak diwajibkan," ujarnya.

Dhafir mengatakan, dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara jangan mengandalkan kecerdasan intelektual saja tetapi harus diimbangi dengan kecerdasan spiritual, yang didapat di Ponpes dan Madarasah.

"Ponpes dan lembaga madarasah diniyah adalah tempat pemantapan karakter spiritual," imbuhnya.

Dalam pertemuan tersebut Ahmad Dhafir menandatangani tuntutan yang ajukan massa PMII Bondowoso yang menyatakan menolak kebijakan full day school dan menuntut pengunduran diri Menteri Pendidikan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES