Kesehatan

Penggemar Daging Bakar? Waspadai Penyakit Ini

Rabu, 16 Agustus 2017 - 05:29 | 28.02k
ILUSTRASI. Berlebihan makan daging bakar dapat menyebabakan penyakit. (Foto: blog.tefal.co.uk)
ILUSTRASI. Berlebihan makan daging bakar dapat menyebabakan penyakit. (Foto: blog.tefal.co.uk)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Makanan yang diolah dengan cara dibakar banyak disukai. Pengolahan daging dengan cara dibakar memberikan rasa khas tersendiri pada daging, membuat rasa daging menjadi semakin lezat. Meski memiliki aroma dan rasa yang khas, sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi daging bakar. Mengapa?

Dilansir dari Hello Sehat, ternyata membakar daging dapat menyebabkan terbentuknya senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Pembakaran yang terjadi pada suhu tinggi dapat menyebabkan reaksi yang kemudian membentuk senyawa karsinogenik yang disebut heterocyclic amine (HCA) dan policyclic aromatic hydrocarbon (PAH).

HCA terbentuk ketika asam amino (yang terdapat dalam protein), gula, dan kreatin (senyawa yang ada pada otot) bereaksi pada suhu tinggi. Daging sendiri mengandung asam amino yang tinggi sehingga semakin banyak senyawa HCA yang bisa terbentuk jika membakar daging dalam suhu tinggi.

Sedangkan, PAH terbentuk ketika lemak dan cairan dalam daging keluar dan menetes ke api pembakaran, menyebabkan timbulnya kobaran api dan asap. Asap yang mengandung PAH ini kemudian menempel pada daging. Senyawa PAH sendiri tidak hanya terbentuk saat pembakaran daging, tapi juga bisa terdapat dalam makanan hangus lainnya, asap rokok, dan asap kendaraan.

Namun begitu, senyawa HCA dan PAH ini tidak langsung bisa menyebabkan kanker. Kedua senyawa ini bisa menyebabkan kanker bila sudah menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk bisa merusak DNA, HCA dan PAH harus dimetabolisme atau diaktivasi terlebih dahulu oleh enzim tertentu dalam tubuh. Sehingga, pengaruh konsumsi daging bakar terhadap risiko kanker mungkin akan berbeda pada setiap individu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES