Peristiwa Daerah HUT Ke 72 RI

Refleksi Kemerdekaan, Ribuan Santri Pawai Obor dan Tahlil di TMP Bangkalan

Selasa, 15 Agustus 2017 - 22:59 | 48.84k
Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil Demangan Bangkalan, KH M Nasih Aschal (baju putih) memimpin pawai obor menuju Taman Makam Pahlawan. (Foto: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)
Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil Demangan Bangkalan, KH M Nasih Aschal (baju putih) memimpin pawai obor menuju Taman Makam Pahlawan. (Foto: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)
FOKUS

HUT Ke 72 RI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ribuan santri Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil Demangan, menggelar refleksi hari kemerdekaan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 RI di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (15/8/2017) malam.

Sebelum menggelar doa dan tahlil di tempat peristirahatan terakhir para pejuang kemerdekaan itu, sebanyak 1300 santri yang dipimpin langsung oleh KH M Nasih Aschal melakukan long march dengan membawa obor dan bendera merah putih.

"Ini sebagai bukti semangat nasionalisme kaum pesantren sangat besar," tegas Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil Demangan Bangkalan, KH M Nasih Aschal kepada TIMES Madura.

Ra Nasih sapaan akrabnya menekankan memperingati hari kemerdekaan jangan hanya dijadikan ritual tahunan dan kegiatan formalitas tanpa tujuan yang jelas. Namun, bagaimana mengisi kemerdakaan ini dengan pembangunan demi kemajuan bangsa dan negara.

obor-2uYjhv.jpgSantri Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil Demangan Bangkalan, saat tiba di taman makam pahlawan sebelum menggelar doa dan tahlil bersama. (Foto: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)

"Kami juga menggelar tahlil bersama mendoakan para pejuang yang telah mendahului kita. Tanpa mereka kemerdekaan ini tidak akan pernah ada," imbuhnya.

Menurutnya, refleksi semacam ini untuk mengingat sejarah pengorbanan para pahlawan yang rela berkorban jiwa dan raga demi Indonesia. Dan perlu diingat bahwa kaum pesantren juga memegang peran penting dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

"Menghargai para pahlawan tidak hanya dengan mendoakan saja, tetapi juga mempraktikkan nilai atau ajaran baik mereka. Terutama mempertahan kesatuan dan persatuan agar bangsa ini tetap kokoh," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES