Pendidikan

Bupati Amin Said Tanamkan Nasionalisme pada Maba Unej Bondowoso

Selasa, 15 Agustus 2017 - 13:34 | 28.80k
Bupati Amin Said saat memberikan kuliah umum kepada maba di Kampus II Unej Bondowoso (Foto: SOfy/ TIMES Indonesia)
Bupati Amin Said saat memberikan kuliah umum kepada maba di Kampus II Unej Bondowoso (Foto: SOfy/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bupati Bondowoso, Amin Said Husni menyuntikkan nilai-nilai nasionalisme kehidupan berbangsa dan bernegara pada 243 mahasiswa baru Universitas Jember (Unej).

Hal itu diberikannya saat memberikan kuliah umum di Kampus Unej II Bondowoso, Selasa (15/8/2017).

Menurut Amin, nasionalisme di kalangan pemuda, khususnya mahasiswa memiliki tantangan yang cukup besar.

Salah satu tantangan itu adalah masuknya paham radikalisme yang mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara bisa tumbuh subur di kalangan mahasiswa. Contoh nyata kasus itu adalah Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) yang banyak merekrut kader mahasiswa.

Bupati-Amin-34D7PIo.jpg

Meskipun pemerintah saat ini sudah mencabut status badan hukum HTI, namun jika tidak ditangkal pula oleh mahasiswa itu sendiri bukan tidak mungkin embrio-embrio sejenis HTI akan tumbuh lagi di kampus-kampus dengan pola gerakan berbeda.

"Pemerintah memang sudah mencabut badan hukum HTI. Namun kita tetap waspada agar NKRI yang selama ini kita jaga tetap bisa berdiri kokoh seperti keinginan dan cita-cita pendiri bangsa ini," tutur Bupati.

Bupati kelahiran Pamekasan ini kembali mengingatkan bagaimana perjuangan KH Wahid hasyim dalam menjadi penengah antara kaum nasionalis dan kaum agamis saat merumuskan bentuk negara Indonesia. Negara agama kah atau negara sekuler.

Berkat KH Wahid Hasyim lah, dua golongan yang berseberangan bisa dicari solusi dan jalan tengahnya. Sehingga kedua belah pihak bisa menerima Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa.

"Hubungan negara dan agama tidak harus djelaskan secara eksplisit. Cukup negara menempatkan agama sebagai keyakinan dalam berbangsa dan bernegara yang sudah diatur dalam undang-undang," terangnya.

Atas dasar Pancasila ini dan landasan yang dikemukakan putra pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari inilah kesepakatan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara diterima semua kalangan.

"Pancasila mempersatukan perbedaan, mempersatukan keberagaman, mepersatukan kebhinekaan dan mepersatukan pluralisme," tutup bupati.

Kampus II Unej di Bondowoso sendiri sudah membuka 3 fakultas dengan 6 program studi, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Prodi Akuntansi dan Ekonomi Syari’ah), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (prodi PGSD dan Pendidikan matematika) dan Fakultas Pertanian (Prodi Agribisnis dan Ilmu Pertanian dan Perkebunan). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES