Ekonomi

BEKRAF Gelar Diskusi Perizinan Syuting Film Asing di Banyuwangi

Selasa, 15 Agustus 2017 - 13:17 | 42.17k
Suasana FGD Bekraf di Ijen Ballroom, Hotel Santika Banyuwangi.  (Foto : Ahmad Suudi / TIMES Indonesia)
Suasana FGD Bekraf di Ijen Ballroom, Hotel Santika Banyuwangi. (Foto : Ahmad Suudi / TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah pada Selasa (15/8/2017) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Kebijakan Pemerintah Mengenai Produksi Film Komersial Asing di Indonesia.

Dalam sambutannya pada acara di di Ballroom, Hotel Santika Banyuwangi ini, Direktur Hubungan Antar Lembaga Luar Negeri BEKRAF,  Rossalis R Adenan mengatakan Indonesia akan mengajukan 5 daerah atau kabupaten untuk menjadi opsi tempat pengambilan video film internasional.

Daerah-daerah itu di antaranya adalah Bandung di Provinsi Jawa Barat, Banyuwangi dan Bojonegoro di Provinsi Jawa Timur, Yogyakarta dan Siak di Provinsi Riau.

"Yang banyak menjadi kendala salah satunya adalah kebijakan perizinan tempat syuting film. Ketika bekerja, produser film luar negeri ingin suasana seperti di rumah, artinya tidak lagi ada gangguan saat syuting, " kata Rossalis. 

Untuk itu pihaknya menggelar FGD ini untuk merumuskan kebijakan terkait izin, proses pemberian izin produser film asing, merumuskan saran-saran yang konkret demi mengatasi berbagai masalah, hingga  hal terkait pajak dan insentif lain.

Rossalis melanjutkan, dari 16 sub sektor yang ditangani BEKRAF, subsektor film, animasi dan video merupakan yang utama karena juga berdampak pada banyak subsektor lain, misalnya musik, fashion dan desain interior. 

"Selain menambah lapangan kerja, subsektor film juga bisa memperbanyak kunjungan ke destinasi wisata yang jadi tempat pengambilan video," tambah Rossalis. 

Acara itu dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kapolres Banyuwangi Agus Yulianto, Direktur Keamanan Diploatik Kementerian Luar Negeri Kuncoro Giriwaseso, Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM Agung Pramono.

Selain itu hadir pula Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Padmoyo Triwikanto, Pusat Pengembangan Perfilman dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Heri Kusnadi, Badan Perfilman Indonesia Lalu Roisamri dan 50 orang peserta FGD.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Pasuruan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES