Ini Rumus Koalisi NasDem Jelang Pilwali Probolinggo

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Partai NasDem Kota Probolinggo, Jawa Timur terbuka untuk partai apapun untuk berkoalisi menjelang pemilihan wali kota (pilwali) tahun depan. Meski demikian, ada rumus yang digariskan DPP partai.

"NasDem fleksibel. Koalisi di daerah tidak harus sama dengan pusat. Tapi kalau sama, NasDem tidak boleh di nomor dua (posisi wakil, Red)," kata Ketua DPD NasDem Kota Probolinggo, Zulfikar Imawan (Iwan) kepada TIMES Indonesia, Selasa (15/8/2017).

Iwan melanjutkan, saat ini pihaknya telah menjajaki koalisi dengan sejumlah parpol. Meliputi Gerindra (3 kursi), Golkar (5 kursi), dan PPP (3 kursi). Pihaknya juga akan melakukan penjajakan dengan PDIP (8 kursi).

"Pasca terpilihnya ketua baru, belum ketemu dengan Demokrat," kata Iwan. Demokrat memiliki 2 kursi di DPRD. Sementara dengan PKB (4 kursi), NasDem kesulitan melakukan komunikasi politik.

NasDem sendiri, memiliki 4 kursi di DPRD setempat. Agar bisa mengusung pasangan calon, NasDem memerlukan tambahan dua kursi yang berarti mau tak mau harus berkoalisi dengan parpol lain. Di internal NasDem, figur yang ditawarkan sebagai calon dalam pilwali adalah Iwan.

Selain Iwan yang dijagokan NasDem, sejumlah parpol juga sudah punya jago. Golkar menjagokan Fernanda Zulkarnain, adik kandung Ketua DPD Golkar Audi Firmana, dan anak dari Zulkifli Chalik, ketua Golkar sebelumnya.

PKB menjagokan ketua parpolnya, Hadi Zainal Abidin. Sementara PDIP, memiliki dua alternatif calon, sesuai dengan penjaringan yang dilakukan. Yaitu incumbent, Rukmini; dan pengusaha gaharu, Syamsu Alam.

Adapun Gerindra, PPP, Demokrat dan PKS, sejauh ini belum punya figur untuk ditawarkan ke publik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement