TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejumlah warga di Pulau atau di Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengeluh. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir, BBM di wilayah tersebut terjadi kelangkaan. Bahkan, di tingkat pengecer harganya pun jauh dari HET yang ditetapkan.
Berdasarkan keterangan dari warga Masalembu, kemarin terjadi antrian panjang di Agen Premium Minyak Dan Solar (APMS) 08 di Dusun Baru Desa Masalima, Kecamatan Masalembu. Antrian itu terjadi, karena stok BBM semakin berkurang.
”Sementara untuk saat ini, BBM di dieceran harganya 10 perliter. Akan tetapi BBM dieceran yang dijual oleh para sub agen sudah habis stoknya,” ujar Masyanto, warga Masalembu, kepada TIMESIndonesia.
Menurutnya, sedangkan di APMS Masalembu, harga BBM masih sesuai dengan HET yang ditetapkan yakni Rp 6500 perliter. Namun, mengingat kondisi sekarang, kemungkinan akan terjadi kelangkaan bbm seminggu kedepan.
”Sebagai warga Masalembu, kami berharap BBM lancar dan sesuai aturan yang semestinya. Subsidi BBM yang semestinya dinikmati oleh rakyat bukan hanya menjadi hak para pemodal atau sub agen sebagai crew bisnisnya,” tandas Masyanto kepada wartawan.
Ditegaskan, bila melihat kejadian seperti hari ini, sepertinya negara hanya sia sia memberikan subsidi BBM kepada rakyat kecil. Sebab, faktanya di lapangan, rakyat harus dibebani dengan kelangkaan BBM.
”Lebih parah lagi, untuk membelinya saja seperti nasib para pengemis, bahkan terkadang dihujat dan dicaci oleh para pemodal. Makanya, kami berharap, pemerintah memberikan perhatian betul terhadap Masalembu terutama BBM, karena termasuk kebutuhan utama bagi nelayan,” terangnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Rizal Dani |
| Sumber | : TIMES Madura |
