Ekonomi

PG Prajekan Jamin Transparansi dalam Pelayanan Petani Tebu

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 22:09 | 230.73k
Pertemuan FTKPG di Pabrik Gula (PG) Pradjekan Bondowoso, Sabtu (12/08/2017). (Foto: Sofy/ TIMES Indonesia)
Pertemuan FTKPG di Pabrik Gula (PG) Pradjekan Bondowoso, Sabtu (12/08/2017). (Foto: Sofy/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pabrik Gula (PG) Pradjekan menjamin transparansi dan Profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada petani tebu sebagai mitra kerja yang ada di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. 

Dalam pertemuan FTKPG, salah satu petani tebu H Abdul Fatah menanyakan penentuan rendemen yang ditetapkan oleh PG Pradjekan.

Ia mencurigai adanya kecurangan perihal penetapan rendemen kepada petani tebu di Bondowoso. 

"Salah satu contohnya adalah ketika giling sedikit, maka rendemen yang dikeluarkan oleh pabrik gula tinggi, sedangkan jika giling banyak maka rendemen yang diberikan rendah," kata Fatah. 

Hal ini dibantah oleh Manager Tanaman PG Pradjekan, Tri Antono. Menurut Anton, penetepan rendemen di PG Pradjekan sudah berbasiskan sistem. Sehingga, sangat kecil kemungkinan adanya kecurangan yang dilakukan.

"Penetapan rendemen pada PG Pradjekan ini dilakukan berdasarkan sistem. Jadi apabila petani si A misalkan mengirim tebu dengan berat berapa, ini sudah otomatis keluar berapa rendemennya," tegas Anton, Sabtu (12/08/2017).

Selain itu, Anton juga menegaskan bahwa tidak ada kongkalikong soal penerbitan Surat Perintah Angkut Tebu (SPAT).

Bahkan, ia berjanji tidak akan membolehkan tebu milik petani masuk antrean jika tidak dapat menunjukkan SPAT yang dikeluarkan PG Pradjekan.

"Saya berjanji akan menindak tegas siapapun yang melakukan kecurangan termasuk perihal SPAT. Bahkan kemarin, PG Prajekan telah menindak oknum yang terbukti menerbitkan SPAT palsu," katanya. 

Selanjutnya GM PG Pradjekan, Tanoeki Dharma Bhekti menyampaikan akan meningkatkan kemitraan antara PG, Pemerintah dan Petani kedepan.

"Saya berharap setalah ini bisa memberikan perubahan dan peningkatan pada kualitas pelayanan PG Pradjekan kepada para petani," ujarnya. 

Forum TKPG sendiri merupakan pertemuan yang rutin dilaksanakan oleh PG Pradjekan. Dalam forum ini, PG Prajekan, Pemerintah serta perwakilan petani melakukan diskusi dan bertukar pendapat untuk perbaikan kemitraan kedepan.

Dalam pertemuan kali ini, hadir pihak bank BNI yang menawarkan kredit lunak dalam bentuk kredit modal kerja. 

Hadir dalam forum itu, semua pejabat PG Pradjekan mulai dari GM, Manager Tanaman dan peetugas lapangan kemudian Kepala Dinas Pertanian H Munandar, serta para petani tebu yang tergabung pada KUD dan APTRI yang diketuai H Abdul Holik Filfilain. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES