Ekonomi

Brondong Ingin Jadi Sentra Produksi Garam di Indonesia

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 15:43 | 64.74k
General Manajer PT KTG, Eliana Widijansih menunjukkan maket sistem rumah garam prisma, Sabtu (12/8/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
General Manajer PT KTG, Eliana Widijansih menunjukkan maket sistem rumah garam prisma, Sabtu (12/8/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wilayah Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, diharapkan bisa berkembang menjadi sentra garam dengan konsep “rumah garam prisma”.

Sebagaimana diketahui, di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, mulai dikembangkan tambak garam dengan sistem rumah garam prisma.

“Kami berharap sistem prisma tidak hanya dikembangkan di Sedayu, tapi di lima desa kami lainnya,” ucap Camat Brondong Sariono, Sabtu (12/8/2017).

Apalagi, sambungnya, Kecamatan Brondong memiliki luas lahan tambak garam sebanyak 191 hektar dengan 23 kelompok petani garam.

Menurut Sariono, dengan jumlah petani garam sebesar 20 persen dari jumlah total 73 ribu penduduk se-Kecamatan Brondong memerlukan sentuhan sistem rumah prisma.

“Dengan sentuhan sistem prisma maka tidak tergantung musim. Selama ini kita hanya bisa produksi di musim kemarau, intervalnya 4-5 bulan setahun, kalau prisma bisa sepanjang musim bisa produksi,” katanya.

Sariono menyebut, adanya dukungan berbagai pihak membuat petani garam di daerah Brondong akan bisa meningkatkan produksi garam.

Apabila produksi garam melonjak, dikatakan Sariono,petani garam di Kecamatan Brondong akan dapat memenuhi kebutuhan garam di Lamongan. Kebutuhan di Lamongan diperkirakan 70-100 ton per hari, namun daya produksi petani baru 50-70 ton.

"Kalau dengan bisa prisma semuanya bisa over produksi karena dengan prisma bisa 50 kilogram sehari, bisa produksi sepanjang musim, sehingga peningkatan bisa 2 kali lipat produksi kami,” ucap Sariono.

Harapan senada juga disampaikan Wakil Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Guntus MS. Ia pun berharap, semua petani garam menerapkan sistem prisma. “Kita ingin garam prisma tidak hanya milik satu orang petani saja. Kita ajak bersama-sama,” ujarnya.

Sementara itu pihak, PT. Kencana Tiara Gemilang (KTG) perusahaan pembuat plastik geomembran dan plastik untuk pembuatan rumah prisma menyatakan.kesiapannya untuk mensuport petani garam untuk menjalankan sistem prisma.

General Manajer PT KTG, Eliana Widijansih menambahkan, mereka juga akan membantu dan mengembangkan produksi garam di luar Lamongan. “Ada rencana di lokasi lain di tempat lain, yang coba kami bantu coba develop,” tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES