Pendidikan

Dosen UB Masuk 10 Besar Peneliti Terbaik versi Webometrics

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 08:01 | 168.99k
Kampus Universitas Brawijaya (UB) (Foto: Dok.TIMES Indonesia)
Kampus Universitas Brawijaya (UB) (Foto: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) Malang, Jawa Timur berhasil masuk dalam 10 besar peneliti terbaik versi Webometrics yang dirilis pada Maret 2017. 

Pemeringkatan ini diberikan  berdasarkan jumlah sitasi dan h-index yang ada di google scholar. Dari 602 peneliti yang diranking di seluruh Indonesia, dosen FP UB Prof. Kurniatun  Hairiah menduduki ranking ke-10. Kurniatun yang juga aktif di ICRAF (World Agroforestry Centre) dan CGIAR (Consultative Group on International Agricultural Research) memiliki h-index 33 dan jumlah sitasi 3422.

Dosen UB lainnya yakni Dr. Akhmad Sabarudin menduduki urutan ke-92 dengan h-index 17 dan jumlah sitasi 898. Sementara itu, Prof. Wani Hadi Utomo dengan h-index 16 dan jumlah sitasi 1389 berada pada urutan ke-102.

Rektor Prof. Dr. Mohammad Bisri, MS menyatakan sangat mengapresiasi pemeringkatan internasional seperti Webometrics dan 4ICU. Ia menyatakan pihaknya, ingin terus berupaya memperbaiki berbagai hal dan tidak hanya berorientasi pada hal peringkat Webometrics.

"Kalau kita hanya terpaku pada pemeringkatan, hal lain seperti laboratorium menjadi terlupakan," katanya, Kamis (10/08/2017). 

Ia mengatakan perbaikan ini akan dilakukan terus menerus disemua aspek untuk memberikan landasan riil pada sebuah pemeringkatan. Tujuannya, agar persepsi orang dari pemeringkatan tidak berbeda jauh dengan realitas sebenarnya.

Ia menyebutkan pemeringkatan ini berhasil memperkenalkan UB pada dunia internasional menjadi tahu keberadaan UB. Ini tentu diharapkan mampu menjalin kerjasama diberbagai bidang, seperti beasiswa ataupun kolaborasi riset.

Selain itu, Bisri mengungkapkan di bidang riset saat ini, UB banyak memiliki potensi yang luar biasa. Ia menilai banyak muncul bibit baru dalam penelitian seperti dari Fakultas Pertanian, FMIPA, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknologi Pertanian. 

Potensi ini muncul disebabkan  adanya kebijakan kampus, yang mewajibkan mahasiswa magister untuk mengikuti konferensi internasional terindex scopus yakni dua mahasiswa magister untuk satu kegiatan. 

Ia menambahkan, perkembangan riset ini juga didukung dengan motivasi dari berbagai program seperti pelaksanaan PHK (Program Hibah Kompetisi) research group, PHK buku, ketahanan jurnal, dan doctor mengabdi. 

"Potensi ke depan sudah mulai terlihat," kata. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES