Peristiwa Daerah

Polda Sumsel: Beras Oplosan di Lahat Berbahaya Jika Dikonsumsi

Jumat, 11 Agustus 2017 - 13:28 | 26.52k
ILUSTRASI: Beras Oplosan. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI: Beras Oplosan. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan memastik kasus beras oplosan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan membahayakan untuk dikosumsi.

Hal ini didasarkan pada hasil pemeriksaan labotarorium terhadap beras yang diamankan oleh pihak kepolisian dari Gudang Bulog di Lahat, beberapa waktu lalu.

Menurut Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto, pemeriksaan  di tiga laboratorium terhadap beras sitaan tersebut membuahkan hasil tidak aman dikonsumsi. "39 ton beras yang dioplos berbahaya untuk dikonsumsi masyarakat," ungkapnya, Jumat (11/8/2017).

Menurut Agung, kualitas beras di bawah standar mutu yang paling rendah. Saat ini pihak kepolisian telah menyita 39 ton beras yang sudah dioplos. Selanjutnya polisi sudah meningkatkan status dari penyelidikan ke penyidikan.

"Selain itu, polisi juga memeriksa 5 orang yang kemungkinan akan ada peningkatan status menjadi tersangka," ujarnya.

Kelima orang tersebut yakni AN Kasubdit Disurvei Gudang Lahat, GB sebagai ketua tim pelaksana Gudang, FA sebagai Kepala Gudang, A sebagai staf pelaksana dan N sebagai staf administrasi.

"Penyidik juga memeriksa 3 orang saksi yang mengkomplain beras tersebut,"terang Dia.

Sementara, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel Kombes Pol Irawan David Syah mengatakan apabila dalam gelar perkara nanti terbukti melakukan pelanggaran hukum terhadap proses pengoplosan beras Bulog, lima orang yang diperiksa akan dikenakan pasal 62 ayat (1) juncto Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen dengan ancaman pidana 5 tahun penjara dan denda 2 milyar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES