Ekonomi

Ibu Rumah Tangga di Blitar Belajar Etika Bermedia Sosial

Jumat, 11 Agustus 2017 - 10:27 | 38.27k
Suasana sosialisasi attitute medsos di kantor Kominfo Kota Blitar. (Foto: Nana/TIMES Indonesia)
Suasana sosialisasi attitute medsos di kantor Kominfo Kota Blitar. (Foto: Nana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 21 ibu rumah tangga belajar adab bermedia sosial.  Dinas Kominfo dan Statistik Kota Blitar, Jawa Timur sengaja menjadikan mereka sebagai obyek sosialisasi, karena peranan strategis wanita dalam kehidupan sosialnya.

Kabid Penyelenggara E-Goverment Dinas Kominfo Kota Blitat, Joni Tri Nursamsu mengatakan memaksimalkan peranan wanita dalam pembangunan Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) dinilai penting.

"Dalam perspektif penyetaraan gender, kami pikir memaksimalkan peranan wanita dalam pembangunan TIK itu penting. Merekalah ujung tombak komunikator di lingkup terkecil, yakni keluarganya. Dan dasar ibu itu selalu punya jiwa pendidik ," jelas Joni saat ditemui di kantornya, Jumat (11/8/2017).

Sosialisasi yang dilakukan di kantor Kominfo dan Statistik Pemkot Blitar ini memberikan enam materi. Diantaranya UU ITE, Hoax dan implikasi hukumnya, internet sehat dan Sistem Informasi Layanan Publik Terintegrasi Secara Elektronik (Silpusitron).

"Dari data survey kami, 90 persen dari ibu-ibu itu telah memanfaatkan medsos sebagai forum diskusi dari hal ringan sampai bisnis. Dengan mengenal UU ITE mereka menjadi paham apa yang boleh dan dilarang dalam bermedia sosial. Sudah ada rambu-rambu yang jelas," tuturnya.

Acara ini  dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut. Selain mendapat materi,  Ibu-ibu ini akan mendapatkan Andromax Mifi.

Dengan ibu rumah tangga memahami pengetahuan teknologi ini, kata Joni, diharapkan dengan dapat mengeliminir penyalah-gunaan media sosial.

Seorang peserta, Ningrum (48) warga Perum Pakunden mengatakan sangat senang dengan sosialisasi ini.

"Saya selama ini jualan online di facebook memang. Tapi setelah ikut acara ini, jadi tahu apa itu hoax, bagaimana memberi komentar di medsos. Jadi lebih hati-hati aja ," akunya.

Begitu pula dengan pengakuan Linda (35) perwakilan Kelurahan Sananwetan. Dia mengaku jadi ekstra hati-hati mengawasi gadget anak-anaknya.

"Kalau dulu gaptek, sekarang jadi ibu tetap harus mengupdate wawasan. Soalnya anak-anak saya pada pegang hp, kalau saya gaptek , gak bisa mengawasi penggunaan hp mereka bisa bahaya ," tuturnya.

Setelah mendapat materi ini, diharapkan ibu-ibu rumah tangga ini juga punya komitmen menyebarluaskan ilmu yang diperolehnya ke warga sekitar tempat tinggalnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES