Indonesia Positif Ketahanan Informasi Nasional

Pemkab Probolinggo Jajaki Aplikasi Smart City 'Mata Hati'

Selasa, 08 Agustus 2017 - 22:47 | 134.77k
ILUSTRASI: Smart City. (Foto: Indonesiana)
ILUSTRASI: Smart City. (Foto: Indonesiana)
FOKUS

Ketahanan Informasi Nasional

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pemkab Probolinggo berpeluang menggunakan Aplikasi Matakota, untuk memonitor kondisi masyarakat secara cepat dan memberikan respon. Jika itu berjalan, nama Matakota bisa diganti menjadi Aplikasi Matahati.

Hal itu disampaikan Bupati Probolinggo, P. Tantriana Sari setelah menerima paparan dari tim Software Company Matakota, di pendapa kabupaten setempat, Selasa (8/8/2017) sore. Sosialisasi juga diikuti polres dan organisasi perangkat daerah terkait.

"Saya minta nanti namanya diganti, jangan Matakota, tapi menjadi Mata Hati," ujar Tantri, yang disambut tepuk tangan seluruh undangan yang hadir.

Hati merupakan akronim dari pasangan kepala daerah Hj. P. Tantriana Sari dan wakilnya, Timbul Prihanjoko.

Bupati mengaku sangat tertarik dengan aplikasi Matakota yang sudah dikenalnya ini melalui KH. Ali Mashuri, saat menghadiri acara halal bihalal Pemkab Probolinggo, beberapa saat lalu.

Menuurutnya, sudah saatnya rakyat Kabupaten Probolinggo mengenal edukasi teknologi infornmsi yang cepat dan tanggap, yang endingnya adalah pelayanan terbaik untuk rakyat.

Jika nanti aplikasi ini dirasa pas diaplikasikan di Kabupaten Probolinggo, pihaknya tidak segan-segan segera melakukan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan tim software company.

Tentu dengan mengubah nama menjadi Matahati. Sebelumnya di forum yang sama, ketua tim Software Company, Tony Susanto mejelaskan, aplikasi Matakota dibuat agar masyarakat bisa saling membantu antara yang satu dengan yang lain.

Matakota merupakan aplikasi medsos yang semua masyakat bisa dengan mudah untuk mengaskesnya. "Bisa kami katakan ini adalah FB nya Indonesia," katanya.

Aplikasi ini menurutnya bukan sarana untuk wadul. Tapi lebih mengarah kepada upaya agar kepala daerah bersama perangkatnya mampu dengan mudah memonitor kondisi masyarakatnya tanpa menunggu laporan laporan dari satker, sehingga akan mudah untuk melalukan repon dan tindakan.

Meski, aplikasi ini sudah bisa diakses dengan mendownload melalui plastore, namun tim perlu mengenalkan lebih lanjut kepada Pemkab Probolinggo, agar nantinya bisa terhubung (link) dengan satker terkait di Pemkab Probolinggo.

Sehingga jika ada permasalahan di masyarakat, melalui tombol panic di aplikasi, satker terkait akan langsung terhubung dengan cepat.

"Untuk itu kami tawarkan kepada Ibu Bupati, agar bisa berkerja sama dengan kami, tentunya dengan melakukan MoU selanjutnya," ujar pria yang mengaku Putra Gus Ali, pengasuh Bumi Sholawat Sidoarjo itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-7 Editor Team
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES