Kesehatan

Ini Etika Menjenguk Pasien di Rumah Sakit

Selasa, 08 Agustus 2017 - 09:44 | 320.97k
dr. Asiyah Anggraeni, M. MRS, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Blambangan, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
dr. Asiyah Anggraeni, M. MRS, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Blambangan, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketika mendengar kabar bahwa ada kerabat atau saudara yang sedang dirawat di Rumah Sakit (RS), tentu saja kita ingin menjenguk sebagai perwujudan rasa sayang dan perhatian kita. Tentunya kita berharap kehadiran kita, bisa memberikan semangat, sugesti dan motivasi kepada si Sakit untuk segera sembuh.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar niat baik kita tidak memperburuk kondisi pasien atau membuat pasien merasa kurang nyaman. Apa saja itu? Simak informasi ini. 

Asiyah-AnggraeniiuMid.jpgdr. Asiyah Anggraeni, M. MRS, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Blambangan, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

  • Baca dan Pahami Aturan Rumah Sakit

Masing-masing rumah sakit pasti memiliki aturan untuk pengunjung. Kita wajib memahami dan mematuhinya. Rumah Sakit tertentu biasanya memiliki kebijakan sendiri dalam hal menerima kunjungan. 

Rumah Sakit jiwa misalnya, kita tidak boleh mengunjungi pasien yang masih diisolasi karena resiko menyerang dan masih belum tenang. Rumah Sakit yang menangani penyakit menular tertentu juga pasti ada kebijakan khusus yang harus kita patuhi.

Aturan lain yang tidak kalah penting adalah jam kunjung pasien. Jam kunjung ini disesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan pasien untuk istirahat.

Jadi pengunjung wajib mematuhi aturan ini agar pasien bisa mendapat waktu istirahat yang maksimal. Dan pastikan untuk mengabari pasien atau penjaga sebelum datang, karena kita tidak tahu bagaimana kondisi pasien saat kita datang. Apakah dia baru menyelesaikan beberapa pemeriksaan dan mungkin sedang sangat lelah, atau berbagai alasan lainnya.

Selain itu beberapa rumah sakit juga memberikan larangan kunjungan keruangan tertentu. Seperti ruangan isolasi dan ICU. 

Aturan lain yang tidak kalah penting adalah jumlah pengunjung. Karena biasanya ada Rumah Sakit yang membatasi jumlah keluarga yang berkunjung atau diberlakukan giliran, agar tidak mengganggu pasien atau pasien lain di ruangan tersebut.

Tidak membawa anak-anak saat berkunjung juga menjadi salah satu aturan yang sering diterapkan di beberapa rumah sakit.

  • Mencegah Infeksi Nosocomial

Hal yang penting diingat, pasien di Rumah Sakit dalam kondisi kesehatan yang sedang menurun. Itu artinya kekebalan tubuh sedang melemah. 

Jadi, jika anda menginginkan kerabat anda lekas sembuh, sebaiknya tidak membuat mereka makin sakit dengan infeksi baru.

Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah, cucilah tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. Jika anda sedang batuk pilek, lebih baik niatan menjenguk ditunda dulu, hingga kondisi kesehatan pulih.

Hal ini juga sebaiknya diperhatikan saat mengunjungi bayi yang baru lahir. Yakni hindari menyentuh dan mencium bayi, karena kekebalan tubuhnya belum sempurna.

  • Buah Tangan

Ada beberapa kondisi dimana pasien justru tidak perlu dibawakan apa-apa. Yaitu ketika pasien berada dalam perawatan intensif. Karena itu, lebih bijak anda bisa menunggu sampai dia dirawat diruang perawatan biasa.

Buah tangan yang paling lazim dibawakan untuk orang sakit adalah makanan dan minuman. Namun, pastikan makanan dan minuman tersebut bukan menjadi pantangan untuk pasien, agar kondisinya tidak makin memburuk.

Sebagai gantinya, anda bisa membawakan makanan atau minuman untuk keluarga yang menjaga pasien tersebut.

Pilihan buah tangan lain adalah benda favorit pasien. Hal ini dapat membuat pasien merasa diperhatikan. Sebaiknya membawa benda yang bisa membantu pasien menghilangkan rasa bosan saat berada di rumah sakit. 

Uang juga bisa menjadi pilihan saat kita yakin bahwa pasien tersebut benar-benar membutuhkannya. Jangan membawa atau menyarankan pengobatan tertentu di luar resep dokter, karena ini malah bisa memperburuk kondisi bahkan membahayakan pasien.

  • Apa yang Perlu dan Tidak Perlu Dibicarakan Kepada Pasien

Ketika kita bicara, tunjukkan rasa simpati dengan keadaannya. Dengarkanlah saat pasien bicara atau berkeluh kesah. Hibur dengan kata-kata yang bisa membangkitkan semangat untuk lekas sembuh. 

Hindari berbicara terlalu banyak dan terlalu berisik. Hindari juga berbicara yang topiknya kearah pribadi kita. Jangan lupa untuk mendoakan kesembuhan pasien.

Dengan memperhatikan hal-hal diatas, diharapkan kunjungan kita bisa memberikan manfaat untuk pasien. Mampu menumbuhkan semangat dan motivasi bagi pasien untuk lekas sembuh. (*)

*Penulis adalah dr. Asiyah Anggraeni, M. MRS, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Blambangan, Banyuwangi.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES