Wisata

Kisah Telur-telur Penyu yang Bersarang di Hutan Cemara Kota Banyuwangi

Minggu, 06 Agustus 2017 - 19:13 | 41.83k
Zona inti Pantai Cemara yang menjadi Hutan Kota Banyuwangi. (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)
Zona inti Pantai Cemara yang menjadi Hutan Kota Banyuwangi. (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dari 140 kilometer garis pantai di Banyuwangi, terdapat beberapa titik tempat favorit penyu mengubur telurnya, salah satunya di Pantai Cemara, Kelurahan Pakis, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pantai yang dulunya bernama Pantai Rejo itu menjadi area konservasi cemara, mangrove dan penyu sejak tahun 2011. Dari total luas lahan 10,2 hektare, 4,5 hektare ditetapkan menjadi Hutan Kota Banyuwangi yang juga disebut sebagai Zona Inti Area Konservasi Pantai Cemara.

Kepada TIMES Indonesia, Mokhammad Muhyi, Kepala Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pantai Rejo, pengelola area konservasi mengatakan, bahwa di zona Inti memang tempat paling banyak ditemukan sarang telur penyu. Muhyi menambahkan, setiap tahun setidaknya ada 2.500 ekor tukik atau bayi penyu yang menetas di pantai Cemara.

"Pantai Cemara kedatangan 2.500 wisatawan setiap akhir pekan. Mereka boleh masuk ke Zona Inti tapi tidak boleh merusak lingkungan, tidak diberi area bermain, bisa jalan-jalan, berfoto, dan menikmati suasana saja," kata Muhyi, Minggu (6/8/2017).

PenyuViqIl.jpg

Zona Inti berupa lahan berpasir dengan lebar sekitar 20 meter dibatasi bibir pantai dan sungai di kanan dan kirinya. Hawa sejuk dan asri membawa suasana seakan berada di hutan alam yang terawat baik.

"Bulan 5, 6, 7, dan 8 adalah puncak penyu bertelur. Bulan 5 kita dapat 14 sarang, bulan 6 ada 18 sarang, bulan 7 ada 19 sarang dan bulan ini masih dapat 2 sarang," tambah Muhyi.

Setelah diketahui ada penyu bertelur, petugas (KUB) Pantai Rejo akan langsung memindahkannya dalam sarang buatan terlindung bangunan yang mereka kelola. Setelah menetas, tukik harus dirawat minimal selama 20 hari dengan diberi makan daging ikan dan udang setiap hari.

"Pelepasliaran kita lakukan ketika tukik dalam kondisi siap. Kita juga menerima donasi bagi yang ingin melakukan pelepasliaran tukik Rp 25 ribu per ekor tukik," kata Muhyi.

Untuk masuk ke Pantai Cemara, wisatawan harus membayar parkir Rp 2 ribu untuk motor dan karcis masuk Rp 2 ribu per orang. Di dalam wisatawan bisa menikmati piknik di bawah cemara, berfoto, membeli aneka makanan dan minuman,dan mandi di pantai.

Wisatawan juga bisa menikmati hutan kota atau zona inti dengan membayar Rp 2 ribu per orang. Begitu juga bila ingin masuk ke pusat edukasi penyu dimana anak-anak maupun dewasa bisa melihat tukik yang sedang dirawat, untuk nantinya dilepasliarkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES