Kesehatan

Berlebihan Konsumsi Susu Kental Manis, Ini Dampaknya

Minggu, 06 Agustus 2017 - 04:29 | 85.43k
ILUSTRASI. Susu kental manis. (Foto: klimg.com)
ILUSTRASI. Susu kental manis. (Foto: klimg.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Masih banyak orang yang menganggap susu kental manis sebagai susu yang boleh diberikan rutin untuk anak. Padahal, sejumlah pakar mengungkapkan bahwa kandungan yang terdapat pada susu kental manis didominasi oleh gula.

Direktur Bina Gizi, Ditjen Bina Gizi, dan KIA Kementerian Kesehatan, Ir. Doddy Izwardy, MA, juga telah meminta produsen susu kental manis untuk bisa memberikan edukasi mengenai penggunaan produk yang tepat kepada masyarakat.

Mengonsumsi susu kental manis secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut akibat yang bisa ditimbulkan dari konsumsi susu kental manis secara berlebihan,dilansir dari Klik Dokter.

Memicu diabetes
Saat Anda makan, pankreas akan memompa insulin. Namun jika terlalu banyak makan gula dan tubuh berhenti merespons insulin dengan benar, maka pankreas mulai memompa lebih banyak insulin. 

Hal ini akan menyebabkan kerusakan pankreas yang akhirnya membuat kadar gula darah meningkat. Dampaknya, Anda akan menderita diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Merusak ginjal
Jika Anda menderita diabetes, terlalu banyak gula bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Ginjal memainkan peran penting dalam menyaring gula di dalam darah. 

Begitu kadar gula darah mencapai jumlah yang berlebihan, ginjal akan membiarkan kelebihan gula keluar lewat urin. Jika dibiarkan tidak terkendali, diabetes dapat merusak ginjal.

Merusak gigi
Mengonsumsi gula yang berlebihan bisa membuat gigi rusak. Kondisi ini akan bertambah buruk jika bakteri bertahan di rongga mulut Anda.

Memengaruhi kulit
Gula menempel pada protein dalam aliran darah dan menciptakan molekul berbahaya yang disebut 'AGEs'. Molekul ini merusak kolagen dan elastin pada kulit. Hal ini menimbulkan kulit keriput dan kendor.

Memengaruhi berat badan
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum minuman manis cenderung berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Bahkan, salah satu studi menemukan, orang-orang yang meningkatkan asupan gula mengalami peningkatan berat sekitar 1,7 kilogram dalam waktu kurang dari 2 bulan.

Memengaruhi kesehatan seksual 
Gula dapat memengaruhi rangkaian terjadinya proses ereksi. Bahkan, konsumsi gula berlebih dapat membuat pria menjadi impoten. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES