Dukung Eksistensi Madin, Pemkab Bondowoso Gagas Kemitraan Pendidikan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Untuk mendukung eksistensi Madrasah Diniyah, Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, akan menerapkan pola kemitraan pendidikan antara sekolah negeri dan madrasah diniyah (Madin) yang ada.
Bupati Bondowoso H Amin Said Husni menjelaskan saat ini pemerintah melalui Dinas Pendidikan bersama Kepala bagian Kesra dan Kementerian Agama (Kemenag) sedang melakukan pengkajian pada pola kemitraan yang dimaksud.
Amin menjelaskan, pada kemitraan ini nantinya setiap Sekolah Dasar (SD) bahkan Sekolah Menengah yang ada akan menjalin kemitraan dengan Madin terdekat, "Jadi misalnya SD yang ada di Desa Maesan, maka mereka akan menjalin kemitraan dengan Madrasah Diniyah yang ada di Maesan," ucap Amin saat menghadiri acara Pengukuhan Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC – FKDT) Kabupaten Bondowoso, Sabtu (5/8/2017).
Kemudian lanjutnya, program pendidikan agama islam yang akan dijalankan pada setiap sekolah negeri akan tersistemasi atau terprogram dengan kemitraan yang sudah disepakati dari awal,
"Sehingga lewat pola kemitraan ini tidak perlu lagi menerapkan Fullday School yang seminggu lima kali, serta tidak akan ada lagi kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan pada saat kegiatan Madin berlangsung," katanya.
Saat ini, pilot project program kemitraan ini masih diterapkan pada tiga titik.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso H Achmad Dhafir, Kepala Kemenag Bondowoso, serta ratusan guru dan siswa Madrasah Diniyah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |
Sumber | : TIMES Bondowoso |