Peristiwa Daerah

Kunjungi Bondowoso, Anggota DPRD Jembrana Puji Cita Rasa Kopi Arabika Java Ijen-Raung

Jumat, 04 Agustus 2017 - 20:50 | 26.17k
Studi banding anggota DPRD Kabupaten Jembrana saat melakukan studi banding kepada Dinas PUPR Bondowoso. (Foto: SOfya/TIMES Indonesia)
Studi banding anggota DPRD Kabupaten Jembrana saat melakukan studi banding kepada Dinas PUPR Bondowoso. (Foto: SOfya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jembrana, Bali yang sedang melakukan studi banding ke Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur memuji kenikmatan cita rasa kopi Arabika Java Ijen-Raung.

"Luar biasa. Saya sendiri bukan penikmat kopi bahkan jarang sekali minum kopi. Tapi setelah mencicipi kopi Bondowoso, saya cukup takjub, bahkan pingin nambah," tutur M Yunus yang merupakan anggota DPRD Jembrana dari Fraksi PKB Jumat (4/7/2017). 

Dalam pertemuan studi banding, Dadan Kurniawan selaku Sekretaris Dinas PUPR menyampaikan program pengembangan kluster kopi rakyat yang digagas Bupati Bondowoso H Amin Said Husni pada 2011 lalu.

Untuk MoU tahap ketiga program tersebut kata Dadan, saat ini melibatkan lima pihak yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Perhutani sebagai penyedia lahan, Asosiasi Petani Kopi (APEKI), Bank Jatim, serta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao yang bergerak pada pembinaan petani.

"Dulu melibatkan enam pihak ditambah Bank Indonesia dan Eksportir. Saat ini, kopi Bondowoso sudah menembus pasar dalam negeri bahkan internasional," katanya. 

Ia menambahkan sejak program klusterisasi kopi digagas, perkembangan kopi Bondowoso terus meningkat dengan signifikan.

Hal ini ditandai dengan luasan areal lahan pertanian kopi rakyat yang mencapai 14.000 hektar. Selain itu, kopi arabika Bondowoso juga berhasil menembus pasar internasional.

"Bupati Bondowoso bahkan pernah diundang ke Rusia untuk mempresentasikan tentang kopi," tutur Dadan. 

Dadan mengatakan sejak deklarasi Bondowoso Republik Kopi pada 2016 telah berhasil menggerakkan sektor perkopian dari hulu hingga hilir. Bahkan, puluhan kedai kopi mulai menjamur di semua wilayah kabupaten setempat. 

Mendengar penuturan Dadan, kesembilan anggota DPRD cukup terkesan dengan pola program pengembangan kluster kopi. Pola tersebut menurut mereka dapat dijadikan contoh bagi pengembangan kopi Kintamani di Propinsi Bali yang dinilai belum maksimal. 

"Ini tentu bisa dijadikan contoh bagi pengembangan kopi Kintamani. Meskipun ini diluar wilayah kerja kami, namun kami bisa merekomendasikan pada pemerintah setempat," ucap I Ketut Sudiasa selaku ketua rombongan.

Rombongan anggota DPRD Jembrana sendiri mengunjungi Bondowoso dalam rangka studi banding pengelolaan anggaran pada Dinas PUPR Bondowoso.

Dalam pertemuan studi banding tersebut, Dadan didampingi Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Hergiar Yuli dan Kabid Operasional dan Pemeliharaan (OP). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES