Peristiwa Nasional MTQ Mahasiswa Nasional 2017

Karantina dan Dukungan Semua Pihak Jadi Faktor Kemenangan UB

Jumat, 04 Agustus 2017 - 18:11 | 40.67k
Rektor UB, Prof Ir M Bisri MS menyambut kedatangan kafilah UB dalam MTQMN XV (Foto: Imad/TIMES Indonesia)
Rektor UB, Prof Ir M Bisri MS menyambut kedatangan kafilah UB dalam MTQMN XV (Foto: Imad/TIMES Indonesia)
FOKUS

MTQ Mahasiswa Nasional 2017

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Keberhasilan Universitas Brawijaya (UB) Malang dalam Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XV 2017 di Kota Malang, Jawa Timur, ternyata tak lepas dari dukungan dan persiapan yang matang.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua tim pemenenangan dan pembinaan kafilah UB, Drs. Suryadi, MS, saat ditemui TIMES Indonesia, Jumat (4/8/2017).

Suryadi menyebutkan UB memang sudah bertekad juara saat memastikan menjadi tuan rumah MTQMN XV 2017  bersama Universitas Negeri Malang (UM).

UB yang berada diperingkat 9 pada MTQMN XIV kemudian melakukan persiapan matang mulai satu tahun sebelumnya.

Wakil Rektor III, Prof Dr Ir Arief Prajitno MS langsung membuat dua tim yakni untuk kafilah dan panitia, karena UB menjadi tuan rumah.

"Ada dua tim. Kami tim yang merancang konsep untuk mengapai prestasi hingga mendekat juara," katanya.

Drs-SuryadiImadljqae.jpg

Ketua Tim Pemenangan dan Pembinaan Kafilah UB, Drs. Suryadi, MS (Foto: Imad/TIMES Indonesia)

Ia menyebutkan timnya, bertugas untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki mahasiswa. Ia pun langsung melakukan seleksi yang saat itu terdaftar ada 150 calon pesrta kafilah. Namun, akhirnya tim melakukan seleksi hingga akhirnya hanya tersisa 29 orang.

"Mahasiswa yang terseleksi langsung kami bina dan bawa ke beberapa pondok pesantren untuk meningkatkan kemampuannya," terangnya.

Ia menerangkan karantina ke pesantren tersebut, dilakukan untuk mendalami kajian yang akan  dilombakan dan menguatkan mental mahasiswa.

Suryadi juga mengatakan sejumlah dosen pendamping juga diturunkan untuk membantu menyiapkan para mahasiswa ini. Ia juga merekrut beberapa orang yang ahli dibidang tertentu untuk membina timnya.

"Setelah persiapan kurang lebib 6 bulan, kami juga melakukan karantina, seperti halnya kami menyiapkan timnas. Alhamdullillah hasilnya kami bisa meraih juara dua," ungkapnya.

Seperti yang diketahui penyelenggaran MTQMN XV 2017, digelar di Kota Malang dengan tuan rumah UB dan UM. Perlombaan yang digelar 2 tahun sekali ini mempertandingkan 13 cabang lomba dan UM tampil sebagai juara umum. 

Kemudian disusul oleh juara kedua UB dan juara ketiga Universitas Negeri Padang. Dalam kegiatan ini, TIMES Indonesia juga turut menjadi media patner bersama TV One, Antara dan Replubika.

Ia juga bercerita bahwa, dalam MTQMN XV ini, UB sebenarnya memiliki potensi menjadi juara umum. Namun, ia mengaku masih banyak kekurangan yang dimiliki oleh timnya, sehingga timnya kalah dengan selisih tipis dengan juara umum UM.

Salah satunya, kelemahan dalam beberapa bidang lomba, misal Fahmil Quran, dan Debat Kandungan Bahasa Inggris, yang memang membutuhkan banyak pengetahuan dalam menelaah kandungan isi Al Quran.

Terlepas semua itu, Suryadi mengaku bersyukur atas hasil yang diperoleh. Menurutnya, masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri di MTQMN 2019. Ia pun menyatakan optimistis UB akan bisa merebut juara umum dari juara bertahan tiga kali berturut UM.

"Kami bersyukur atas hasil juara dua ini. Kami optimis tahun depan bisa lebih baik dan menjadi juara umum," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES