Peristiwa Daerah

Buat Empat Jurus, Lamongan Raih Nirwasita Tantra

Jumat, 04 Agustus 2017 - 11:27 | 48.24k
Bupati Lamongan, Fadeli, membopong penghargaan Nirwasita Tantra dan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup. (Foto: Humas dan Protokoler Pemkab Lamongan for TIMES Indonesia)
Bupati Lamongan, Fadeli, membopong penghargaan Nirwasita Tantra dan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup. (Foto: Humas dan Protokoler Pemkab Lamongan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bupati Lamongan, Fadeli, menjadi satu dari sedikit kepala daerah yang diganjar penghargaan Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Apresiasi ini melengkapi penghargaan Adipura kesepuluh yang diterima Kabupaten Lamongan,Jawa Timur. Itu termasuk 2 Adipura Kecana, 1 Adipura Kirana dan 7 Adipura.

LamonganexECM.jpg

Untuk diketahui, Nirwasita Tantra, menjadi apresiasi untuk kepala daerah yang menetapkan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

“Akselerasi pembangunan dan upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup harus berjalan beriringan. Jangan sampai anak cucu kita tidak bisa menikmati sejuknya udara seperti hari ini yang masih bisa kita rasakan,“ ujar Bupati Fadeli menjelaskan alasannya memberi perhatian pada upaya pelestarian lingkungan hidup, Jumat (4/8/2017).

Padahal isu pelestarian lingkungan hidup bukan sesuatu yang molek untuk dijadikan prioritas pembangunan di daerah. Namun Pemkab Lamongan menginisiasi 4 program prioritas untuk menghadapi kerusakan lingkungan hidup.

Lamongan-2GIMt.jpg

“Kita punya 4 prioritas pengelolaan lingkungan hidup, pertama terkait pengurangan emisi gas rumah kaca, mengatasi kerusakan lahan, pencemaran air permukaan dan meningkatkan kualitas sanitasi di tingkat rumah tangga,” tutur Fadeli.

Program ini digelontorkan Pemkab Lamongan karena saat ini ada sebanyak 560 industri telah beroperasi di Lamongan. Ditambah kegiatan dari 1,3 juta penduduk Lamongan, timbunan sampah yang dihasilkan mencapai 2.147,63 meterkubik setiap harinya. Timbunan sebanyak itu setara dengan 536,91 ton sampah setiap harinya.

Namun, dengan program Lamongan Green and Clean (LGC) Plus cukup efektif mengurangi timbunan sampah hingga 16,72 persen sebelum masuk ke TPA Tambakrigadung. Ini karena LGC terintegrasi di dalamnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui TPS 3R (reduce, reuse, recycle).

“Dengan dukungan 1.158 Bank Sampah, program LGC Plus sanggup menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor sampah hingga sebesar 18,25 persen,“ ujar Fadeli.

Sementara terkait isu kerusakan lahan di Lamongan, sambung Fadeli, lebih banyak disebabkan masifnya penggunaan pupuk anorganik yang mencapai 70.210 ton pada 2015.

Lamongan-33kb7H.jpg

“Makanya Pemkab Lamongan menginisiasi pembukaan 30 ribu hektar lahan pertanian organik dan penerapan siklus Tersapu Jagat. Siklus akronim dari ternak sapi usaha jagung meningkat ini adalah upaya pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan,” ucapnya menguraikan.

Dengan siklus ini, potensi limbah pertanian sebesar 1.261.439 ton per tahun dimanfaatkan secara tuntas sebagai pakan ternak. Demikian pula untuk potensi limbah peternakan sebesar 218.807,212 ton yang digunakan untuk pupuk organik.

Upaya ini mampu menurunkan kerusakan lahan biomas dari 40.809 hektare di 2015 menjadi 28.600 hektare di 2016. Sedangkan lahan kritis di luar hutan yang sebelumnya mencapai 4.657,8 hektare di 2015 turun menjadi 2174,6 hektare di 2016.

Lamongan-4FOyz6.jpg

Lebih jauh, Ia membeberkan, untuk mengatasi pencemaran air permukaan, Pemkab Lamongan membanguan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dengan kapasitas 2 meter kubik perhari. Juga dengan terus membanguan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal di pemukiman dan sekolah serta membangun IPAL di fasilitas kesehatan milik pemerintah.

“Tahun 2015, masih ada 30.687 rumah yang belum memiliki jamban. Dengan beban pencemaran mencapai 120 ton per tahun. Tapi tahun ini Lamongan sudah berstatus Open Defecation Free (ODF/Bebas Buang Air Besar Sembarangan). Karena kita sudah membangun jamban sebanyak 22.041 selama 2016 dan 8.646, tahun 2017,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES