Glutera News

Tanda-Tanda kamu Punya Miom

Jumat, 04 Agustus 2017 - 08:00 | 378.55k
Image: Glutera
Image: Glutera

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebagian besar wanita akan mengalami miom dan kista, terkadang tanpa disadari. Bahkan diketahui 75% wanita pernah mengalami miom. Seperti dijelaskan dr. Kathleen Juanita Gunawan Soenario, SpOG, miom adalah tumor jinak yang tumbuh di otot uterus atau dinding rahim.

Jika memang sering terjadi tapi mengapa kebanyakan wanita tak menyadarinya? Ini karena pada kenyataannya, pertumbuhan miom sangat kecil dan tidak menimbulkan masalah, sehingga sebagian besar wanita tak tahu jika memilikinya. Tapi beberapa kasus, miom bisa berkembang jadi tumor ganas yang bisa menimbulkan masalah kesuburan, dan gangguan kehamilan.

Dikutip dari Health.com, Charles Ascher-Walsh, MD, mengungkapkan tanda-tanda yang bisa dilihat jika kamu punya miom.

UMUMNYA TUMOR JINAK INI TERJADI SELAMA WANITA BERADA DI USIA PRODUKTIF, TAPI LEBIH BESAR KEMUNGKINANNYA DI USIA 30-40AN TAHUN. Karena tumbuh di dinding rahim, gejala yang bisa dirasakan adalah tidak teraturnya menstruasi dan menstruasi yang berat dan menyakitkan.

UMUMNYA PERTUMBUHAN MIOM SANGAT LAMBAT, TAPI JIKA TUMBUH BESAR, BISA MENIMBULKAN RASA SAKIT DI PERUT, area pinggul dan bahkan sering buang air kecil karena menekan kantung kemih.

Tumor yang tumbuh di mulut rahim bahkan bisa menyebabkan sulit hamil karena menghambat jalannya sel telur bertemu sperma, dan TIMBULNYA RASA NYERI YANG LUAR BIASA KETIKA MENSTRUASI DNA MELAKUKAN HUBUNGAN INTIM. Jadi, jika kamu merasakan tanda atau gejala-gejala di atas dan khawatir dengan kesehatan, pastikan kamu memeriksakan diri ke dokter kandungan ya ladies.

PENGERTIAN MIOM 

Miom adalah pertumbuhan sel tumor di dalam atau di sekitar uterus (rahim) yang tidak bersifat kanker atau ganas. Miom dikenal juga dengan nama mioma, uteri fibroid, atau leiomioma. Miom berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara abnormal. Pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak.

Sebagian wanita pernah memiliki miom dalam hidup mereka. Namun terkadang kondisi ini tidak diketahui oleh sebagian wanita yang mengalami karena tidak muncul gejala. Jika ada, gejala yang mungkin muncul akibat miom adalah: 

•    Masa menstruasi menyakitkan atau berlebih.
•    Rasa sakit atau nyeri pada bagian perut atau punggung bawah.
•    Rasa tidak nyaman, bahkan sakit, saat berhubungan seksual.
•    Sering buang air kecil.
•    Mengalami konstipasi.
•    Keguguran, mengalami kemandulan, atau bermasalah pada masa kehamilan (sangat jarang terjadi).

JENIS MIOM

Ukuran miom sangat bervariasi, ada yang sekecil biji dan ada juga yang berukuran besar hingga mengakibatkan rahim membesar. Dalam satu periode, miom yang muncul mungkin hanya satu, namun bisa juga muncul beberapa secara sekaligus.

Jenis miom yang ada dibedakan berdasarkan lokasi tumbuhnya miom, terbagi seperti berikut ini: 
•    FIBROID INTRAMURAL
Miom jenis ini tumbuh di antara jaringan otot rahim. Lokasi ini merupakan tempat yang paling umum terbentuknya miom.
•    FIBROID SUBSEROUS
Miom yang tumbuh di bagian luar dinding rahim, ke rongga panggul. Jenis ini bisa tumbuh menjadi sangat besar.
•    FIBROID SUBMUCOUS
Miom ini tumbuh di lapisan otot bagian dalam dari dinding rahim. Jika sampai tumbuh, miom ini bisa menyebabkan pendarahan parah saat menstruasi dan komplikasi serius lainnya.
•    FIBROID PEDUNCULATED
Miom jenis ini tumbuh di batang kecil di dalam atau di luar rahim.

PENYEBAB MUNCULNYA MIOM

Hingga kini, penyebab kemunculan miom masih belum diketahui. Kemunculan kondisi ini dikaitkan dengan hormon estrogen (hormon reproduksi yang dihasilkan oleh ovarium). Biasanya miom muncul pada usia sekitar 16-50 tahun, saat kadar estrogen dalam diri wanita sedang tinggi-tinggnya. Setelah mengalami menopause, miom akan menyusut karena penurunan kadar estrogen. Satu dari tiga wanita memiliki miom pada usia yang sama, yaitu di antara usia 30-50 tahun.

Miom lebih sering muncul pada wanita dengan berat badan berlebih atau yang mengalami obesitas. Dengan meningkatnya berat tubuh, hormon estrogen di dalam tubuh juga akan meningkat. Selain itu, faktor keturunan juga berperan dalam kasus miom. Wanita dengan ibu dan saudara perempuan yang pernah mendapatkan miom akan cenderung memiliki miom.

Beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko munculnya miom adalah menstruasi yang dimulai terlalu dini, banyak mengonsumsi daging merah dibandingkan sayur-sayuran dan buah-buahan, dan kebiasaan mengonsumsi alkohol.

Risiko seorang wanita mengalami miom akan menurun setelah melahirkan anak. Risiko itu akan semakin kecil jika memiliki lebih banyak anak. 

DIAGNOSIS MIOM 

Miom terkadang didiagnosis secara tidak disengaja ketika Anda melakukan pemeriksaan ginekologi, melakukan tes, atau pencitraan tertentu. Hal ini terjadi karena miom seringkali tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Jika Anda mengalami beberapa gejala miom dan berlangsung cukup lama, segera cari tahu penyebabnya. Biasanya dokter akan menyarankan untuk menjalani pemindaian ultrasonografi (USG) untuk memastikan diagnosisnya atau mencari tahu penyebab kemunculan gejala yang Anda alami. 

PENGOBATAN MIOM

Miom yang tidak memunculkan gejala tertentu, biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Biasanya setelah masa menopause, miom jenis ini akan menyusut atau bahkan menghilang tanpa menjalani pengobatan.

Pengobatan akan dilakukan pada miom yang menimbulkan gejala. Pengobatan ini berfungsi meringankan gejala yang muncul. Apabila pengobatan yang dilakukan tidak memiliki dampak yang efektif, pelaksanaan prosedur operasi perlu dilakukan.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES