Ekonomi

Panen Raya Ikan, Nelayan Pancer Banyuwangi Sumringah

Senin, 31 Juli 2017 - 15:05 | 126.85k
Nelayan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, menunjukan ikan hasil tangkapan. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Nelayan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, menunjukan ikan hasil tangkapan. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nelayan Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, panen raya ikan. Hasil tangkapan meningkat drastis hingga mencapai 40 ton ikan per perahu.

"Minimal, dalam semalam kita bisa membawa pulang 5 ton ikan," ucap Ahmad, salah satu nelayan, Senin (31/7/2017).

Ahmad menambakan, panen ikan ini suda terjadi sejak satu pekan terakhir.

Kondisi ini membuat nelayan setempat sumringah karena penghasilan berlipat ganda. Apalagi sebelumnya, perairan laut selatan Banyuwangi, tersebut sempat paceklik ikan.

Ahmad mengambarkan, untuk sekali melaut operasional tiap perahu slerek berkisar antara Rp 3 juta sampai Rp 5 juta. Namun dengan jumlah tangkapan yang melimpah, besaran tersebut dengan mudah tertutup.

"1 ton ikan hasil tangkapan, itu sudah menutup operasional, sisanya keuntungan. Jadi kalau dapat ikan banyak, nelayan bisa beli mobil," katanya.

Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, sedikitnya beroperasi 8 perahu slerek. 

Pada panen raya ikan kali ini, per hari bisa menghasilkan 200 ton ikan lebih. Untuk jenis ikan yang dihasilkan, meliputi ikan Layang atau Mrenying, dengan harga jual Rp 7 ribu sampai Rp 14 ribu per kilogram. Dan jenis Tongkol laku senilai Rp 15 ribu per kilogram. Sedang ikan Lemuru juga didapati, meskipun dengan jumlah lebih sedikit.

"Perairan yang banyak ditemukan ikan mulai perairan Plengkung, Pancer dan Manung," jelas Ahmad.

nelayan-pancersyarifWPmVI.jpg

Selain membuat nelayan untung besar, panen raya ikan di pantai Pancer juga membawa berkah tersendiri bagi warga sekitar. Khususnya bagi para petani dan pencari kayu hutan. Karena, pada momen ini mereka bisa menambah pundi-pundi penghasilan dengan menjadi buruh pengangkut ikan atau yang biasa disebut Manol.

Seperti diakui Sutaji, warga setempat. Setiap mendapat job angkut ikan dari perahu ke lokasi TPI yang berjarak sekitar 200 meter, dia bisa mengantongi uang Rp 20 ribu, untuk keranjang dengan muatan ikan seberat 1 kwintal. Dan Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu, untuk bayaran angkut basket berisi ikan seberat 30 an kilogram.

“Minimal saya bisa dapat uang Rp 80 ribu sehari, kalau pas rejeki bisa dapat Rp 300 ribu lebih malah,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES