TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cuaca buruk dan tidak menentu dalam beberapa hari terakhir, yang terkadang hujan dan seringkali panas, membuat produksi garam di lahan pegaraman Desa Kertasada dan Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, semakin menipis.
Berdasarkan informasi, Sabtu (29/7/2017), harga garam cukup mahal akibat garam langka. Namun, namun garam sedikit karena diguyur hujan mengalami penurunan dan bahkan gagal. Kini, produksi garam mencapai sekitar 800 ton dari target produksi 2 ribu ton.
Salah seorang petani garam, Hosni mengatakan, kondisi cuaca yang tidak menentu membuat produksi garam miliknya menepis. Biasanya, kata dia, biasanya satu petak mampu menghasilkan 8 hingga 10 ton garam. Saat ini hanya 2 sampai 3 ton garam per petak.
"Karena cuaca selalu hujan, produksi garam dipercepat karena mengejar waktu. Bila dalam cuaca normal dipanen per sepuluh hari. Tapi, saat ini dipanen per tiga hari dengan cara mengurangi di lahan garam,” ujar Hosni kepada wartawan di Sumenep. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Madura |