Pendidikan

STPP Desain Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi Pertanian

Kamis, 27 Juli 2017 - 23:21 | 46.58k
Tim penyusun membahas uji publik bidang tanaman pangan di STPP Malang, Kamis (27/7/2017). (Foto: STPP Malang for TIMES Indonesia)
Tim penyusun membahas uji publik bidang tanaman pangan di STPP Malang, Kamis (27/7/2017). (Foto: STPP Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) terus bergerak dalam rangka bertansformasi menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian. 

Seperti yang dilakukan di kampus STPP Malang. Bersama perwakilan dari STPP Gowa, Magelang, Bogor, dan Manokwari, mereka membahas bahan uji publik bidang tanaman pangan.

Selama dua hari, sejak Rabu (26/7/2017) kemarin, lima kampus STPP ini menyiapkan bahan uji publik transformasi pendidikan menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian.  

Hal yang sama dilakukan di STPP Bogor. Bersama STPP Medan bidang Perkebunan dan STPP Magelang bidang Peternakan, mereka membahas bidang hortikultura. 

stpp-malang1mkJiI.jpg

Tim penyusun bahan uji publik ini menyiapkan profil, kurikulum, pangsa pasar, kebutuhan, dan profil lulusan.

Menurut Ketua STPP Malang Siti Munifah, hal - hal yang dibahas tentu berdampak pada masyarakat, karena merupakan gambaran dari profil lulusan politeknik pembangunan pertanian. Arahnya untuk memenuhi kebutuhan SDM pertanian melalui transformasi pendidikan. 

"Ini merupakan awal dari kesiapan STPP bertransformasi bentuk menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian," ujar Munifah kepada TIMES Indonesia, Kamis (27/7/2017).

Harapannya lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian menjadi penyuluh swadaya tangguh. Artinya, bisa menjadi pengusaha, berjiwa entrepreneur dan mampu memberikan pengetahuan ke masyarakat sekitar untuk menjadi penyuluh profesional. 

"Jadi kebutuhan SDM pertanian arahnya untuk regenerasi pertanian," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES