Pendidikan Universitas Islam Malang

Perdalam Tentang Islam di Timur Tengah, Unisma datangkan Ulama Suriah

Selasa, 25 Juli 2017 - 16:49 | 135.77k
Perdalam Tetang Islam di Timur Tengah, Unisma datangkan Ulama Suriah (Foto: Tim AJP TIMES Indonesia)
Perdalam Tetang Islam di Timur Tengah, Unisma datangkan Ulama Suriah (Foto: Tim AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Civitas Akademika Universitas Islam Malang mengikuti kajian ke Islaman yang mendatangkan dua penceramah dari Suriah, di Masjid Kampus Ainul Yakin Unisma, Selasa (25/07/2017).

Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis 36 Unisma ini dilaksanakan setelah sholat Dhuhur berjamaah dengan hampir 260 jamaah.

Prof. Dr. Maskuri M.Si. Rektor Unisma mengucapkan selamat datang di kampus hijau Universitas Islam Malang kepada dua orang Narasumber yang datang dari Suriah.

"Unisma bangga bisa bersilaturrahmi dengan kedua Ulama dari Suriah yaitu Syeikh Syadi Musthofa Arbach dan Syeihk Mar'i Hasan Rosyid tersebut dan berharap bisa bertukar fikiran dengan Civitas Akademika Unisma terkait dengan Islam di Suriah," kata Prof. Maskuri.

Prof. Maskuri juga mengajak jamaah untuk berdoa semoga konflik yang terjadi disana secepatnya bisa diselesaikan dengan baik.

Seluruh Civitas Akademika Unisma selalu memberi support agar konflik yang terkaji bisa diselesaikan dengan secepat-cepatnya.

Syeikh Syadi Musthofa Arbach penceramah pertama dari Suriah mengatakan bahwa Islam adalah rahmatal lil alamin. Islam adalah agama yang dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah SAW serta di kembangkan melalui dakwah oleh para penerus Rasul mereka adalah para Ulama-ulama yang berpegang teguh kepada ajaran Ahluss Sunnah Wal Jamaah.

Islam di Indonesia bukanlah Islam yang khusus atau berbeda nilai ajaran Islamnya. Islam di  Indonesia adalah sama dengan Islam yang ada di Yaman, Syiria (Suriah).

Budaya Islam yang dikembangkan di Indonesia datangnya awalnya oleh Ulama-ulama dari Yaman dan Syria sehingga nilai ajaran Islamnya mempunyai nilai-nilai Islam yang sama di Syiria.

Terkait dengan isu apa yang terjadi di Suriah, Syeihk Syadi menceritakan bahwa sebenarnya gejolak yang terkadi di Suriah lebih ditimbulkan karena ajaran-ajaran yang datangnya dari luar Suriah yang dikondisikan untuk memecah belah negara Suriah yang sekarang lagi konflik.

Budaya masyarakat asli Suriah dalam memahami nilai Islam sama persis yang diajarkan di Indonesia, yaitu Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

ISIS yang diinformasikan adalah cerminan Islam di Suriah adalah tidak benar karena di Islam yang dikembangkan di Syiria adalah Islam rahmatal lil alamin. Islam yang dibangun dengan kedamaian bukan radikal. Ini yang harus dipahami oleh masyarakat Indoneaia khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.

Informasi yang berkembang tidak seutuhnya benar, informasi yang berkembang lebih mendeskriditkan ajaran Islam di Suriah. Informasi ini merupakan fitnah dari orang yang memusuhi Islam dengan menyebarkan informasi yang tidak benar dan menyesatkan tersebut.

"Saya adalah penduduk asli Suriah dan paham betul karakter dan budaya masyarakat Suriah, mereka adalah Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah, sama seperti yang dianut maayarakat muslim Indonesia," papar Syeihk Syadi sekaligus mengakhiri ceramahnya. 

Ia mengajak masyarakat civitas akademika Unisma untuk berdoa kepada Allah agar konflik yang sedang berlangsung di Suriah segera berakhir.

Sedangkan penceramah kedua Syeikh Mar'i Hasan Ar Rosyid dari Ulama Suriah mengatakan bahwa kondisi di Indonesia harus senantiasa dijaga dengan tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai ajaran agama Islam yang konsisten. 

Jangan mudah terprovokasi oleh fitnah-fitnah atau informasi yang menyesatkan. Provokasi ini dilakukan agar umat Islam bertengkar dengan dirinya sendiri.

"Marilah kita jaga kewaspadaan yang kuat. Untuk masyarakat muslim khususnya, jaga ahklak keluarga kita dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin ini. Ajari anak-anak kita dengan Ilmu agama yang kuat sehingga mempunyai mental yang kuat dalam mengahadapi serta menghadang pengaruh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam," terang Syeikh Mar'i mengakhiri nasehatnya.

Kegiatan kajian ke Islaman ini diakhiri dengan kegiatan musafakoh yaitu bersama-sama bersalaman untuk saling bermaaf-maafan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES