TIMESINDONESIA, JAKARTA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pembela Rakyat Sumenep (FPRS), menggelar aksi unjuk di depan gedung DPRD Sumenep, Jawa Timur. Kedatangan mahasiswa untuk menyerahkan sebuah rapor merah terhadap kinerja wakil rakyat.
Korlap aksi, Holidi mengatakan, kedatangan mahasiswa untuk mengevaluasi kinerja wakil rakyat karena dinilai dewan merupakan elemen penting yang memiliki amanah dari rakyat.
”Wakil rakyat harus bekerja sesuai dengan tupoksinya dalam memperjuangkan keinginan dan kehendak rakyat di Kabupaten Sumenep. Wakil rakyat jangan kungkur dan kungker yang tidak ada efeknya kepada masyarakat,” terangnya, Selasa (25/7/2017).
Dikatakan, pada tahun 2017, Kebijakan Umum dan Prioritas Plafon Anggaran Sementera (KUA-PPAS) yang ditargetkan selesai pada bulan Juli, tetapi hingga memasuki akhir Juli masih belum selesai. Jika tetap tidak selesai, maka yang akan terjadi sebagaimana tahun 2016 yakni wakil rakyat tidak digaji.
”Kami meminta agar wakil rakyat tidak hanya bekerja profit oriented, yakni dengan cara satu materi yang dibahas lalu jalan-jalan ke luar kota,”
Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma mengaku berterima kasih kepada mahasiswa yang telah melakukan aksi sebagai bentuk peringatan kepada wakil rakyat.
”Saya sebagai nahkoda, maka membutuhkan ABK yang tangguh dan kuat. Setiap dalam perjalan laut, jika ada kebocoran, maka ABK tangguh sangat dibutuhkan sehingga bisa mengarungi samudra nan luas,” terangnya.
Setelah melakukan aksi, mahasiswa langsung menyerahkan berupa rapor merah yang terbungkus map besar dan diberikan kepada Ketua DPRD Sumenep. Lalu mamahasiswa membubarkan diri dengan diakhiri menyanyikan lagu Indonesia Raya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Ahmad Sukmana |
| Sumber | : TIMES Madura |
