Selamat Ultah Bang Pangdiv Yang Mahir di Bidang Infanteri! 

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Judul itu dibuat dengan sebenarnya lho. Asli, bukan asal comot. Tapi benar-benar sesuai aslinya. Bukan imitasi hehehe. Kok bisa? 

Mahir di bidang infateri itu disematkan oleh banyak pihak pada Bang Pangdiv. Begitu biasa saya memanggil Mayjen Agus Suhardi, yang saat ini sebagai Pangdivif 2 Kostrad. 

Panggilan Abang ini kerap saya gunakan untuk sahabat-sahabat di lingkungan TNI. Nah, karena Mayjen Agus ini panglima, kalau saya panggil Abang aja, nanti bisa kuwalat hehehe. Maka yang benar, perlu ditambahi Abang Pangdiv.

Saya mengenal pria yang 24 Juli tadi berulang tahun ini sudah agak lama. Kira-kira 2014. Saat itu beliau menjabat Kasdiv 2 Kostrad. 

Sebelumnya juga pernah bertemu beliau sekali, saat berkunjung ke Ternate ikut rombongan salah satu menteri era SBY kala itu. Bang Pangdiv ini kala itu menjabat sebagai Danrem 152 Babullah di Ternate. 

Setelah dari Ternate, eh Bang Agus ini masuk ke kesatuannya di Kostrad. Tepatnya sebagai Kasdivif 2.

Apalagi ia juga akrab dengan sahabat-sahabat lainnya di Glutera Indonesia, seperti Mas Bro Andri, Mas Andreas, Mbak Ira, Mbak Naning, Om Anton, dan lainnya. Klop sudah. Sahabat bertemu sahabat, makin bersahabat jadinya.

Plus lagi, di Glutera Indonesia itu, kita semua seperti saudara. Tak ada sekat dan jarak, meski hirarki tua muda tetap kami jaga. Luar biasa persahabatan itu. Salam Gluver!

Oke kembali ke Bang Pangdiv. Beliau dikenal rekan-rekannya di Kostrad sebagai ahli infanteri. Jejak keahliannya di bidang infanteri ada di mana-mana. Bahkan, saat Anda mencari jejak beliau, pasti menemukan bahwa dialah prajurit TNI AD yang mahir infanteri.

Infanteri itu merupakan pasukan terbesar dan menjadi tulang punggung di tubuh TNI, khususnya TNI AD. Saat ini ada 94 batalyon infanteri (Yonif) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan, Bang Pangdiv inilah yang dikenal mahir di dalamnya. “Semahir-mahirnya,’’ kata salah satu asisten di Divif 2 Kostrad. 

Maka, jangan heran jika Bang Pangdiv ini jejaknya di infateri sangatlah panjang. Mulai dari Danton I/B Yonif Linud 501 saat masih berpangkat Letnan, hingga Pangdivif 2 dengan pangkat Mayor Jenderal.

Dengan rekam jejak seperti itu, InsyaAllah Bang Pangdiv ini bisa jadi Pangkostrad atau KSAD. Panglima TNI juga sangat mungkin. Aamiin.

Bang Pangdiv ini di kalangan teman-teman pers juga dikenal sangat santun dan rendah hati. Apalagi saat lepas dinas. Semua dirangkulnya sebagaimana sahabat-sahabat. 

Saya sendiri merasakan kerendahan hati abang satu ini. Misalnya, suatu ketika dalam obrolan santai di sebuah resto di tengah kota Malang. Saya terlambat hadir waktu itu. 

Kebetulan sehari sebelumnya baru datang setelah “menghadap” Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, untuk keperluan pelantikan Mas Isman sebagai Pahlawan Nasional dari Malang. Nah, keesokan harinya, Bang Pangdiv yang saat itu masih menjabat sebagai Kasdivif 1, berkunjung ke Malang. 

Seperti biasa, sahabat-sahabat di Glutera Indonesia dan TIMES Indonesia, selalu disambanginya. Tahu saya terlambat datang, gojlokan pun langsung menyeruak dari abang ini. ’’Wuik, pasti sibuk milih kaos dari presiden ini, kok terlambat. Baunya ini lho, masih bau istana. Ayo foto-foto,’’ ucapnya seraya tertawa. 

Agak keki juga sih. Tapi ya Karena memang Bang Pangdiv ini suka guyonan, jadinya ya malah keterusan guyon. Meski tidak jadi foto bareng dengan kaos hadiah dari Presiden Jokowi, tapi guyonan itu makin mengakrabkan kami semua; sahabat-sahabatnya di Malang.

Kebiasaan Bang Pangdiv yang selalu ramah dan rendah hati ini juga tampak sekali saat Sabtu (22/7/2017) kemarin, nyaris seharian bersama beliau dan Pangdam V/Brawijaya Kustanto Widiatmoko olahraga bersama di Kebun Teh Wonosari, Lawang. Keakraban dan keramahtamahan Bang Pangdiv menjadi bagian dari keakraban keluarga besar Divif 2 Kostrad dan Kodam V/Brawijaya. Asyik sekali.

Namun di balik kesantunan, keramahtamahan, dan kerendahan hati Bang Pangdiv ini, sikap tegas selalu ia jaga. Sebagai prajurit, Bang Pangdiv ini selalu siap menjaga negara ini dari segala ancaman. Kedisiplinannya dalam memimpin sejak masih berpangkat Letnan hingga Jenderal, tampak sekali di dalam sikap kesehariannya. Khas sosok prajurit Sapta Marga seperti halnya sahabat-sahabat lainnya di TNI.

Semoga sikap dan sifat prajurit sejati seperti Bang Pangdiv ini selalu menjadi cermin dan tauladan bagi prajurit TNI khususnya, dan rakyat nusantara umumnya. Nitip juga keinginan kami, yakni bersama-sama TIMES Indonesia dan Glutera Indonesia membangun ketahanan informasi nasional. Karena, ketahanan informasi ini agak sulit terwujud tanpa kita merajut bersama mewujudkannya. 

Selamat ulang tahun Bang, semoga panjang usia, sehat, dan sukses selalu! (*)

* Penulis adalah CEO TIMES Indonesia, Khoirul Anwar.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement