Peristiwa Daerah

Ini Tiga Rekomendasi Sarasehan Perang Puputan Bayu yang Wajib Diperjuangkan

Senin, 24 Juli 2017 - 13:07 | 196.45k
ILUSTRASI -  Perang Puputan Bayu, Blambangan. (Foto : Kent Ali for TIMES Indonesia)
ILUSTRASI - Perang Puputan Bayu, Blambangan. (Foto : Kent Ali for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kegiatan Sarasehan mengenang sejarah Genosida Penduduk Blambangan oleh VOC Belanda saat Perang Bayu, 1771-1772, di Rawa Bayu, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (23/7/2017) menghasilkan tiga rekomendasi penting.

Seluruh peserta yang terdiri dari komunitas pecinta sejarah, mahasiswa, pelajar serta Budayawan Blambangan sepakat akan mengusulkan Wong Agung Wilis, Rempeg Jogopati dan Sayu Wiwit menjadi pahlawan nasional.

Poin kedua yang direkomendasikan adalah catatan sejarah Blambangan harus masuk dalam babon sejarah nasional. Karena selama ini, perjuangan rakyat Blambangan tak satu paragraf pun tercatat dalam buku sejarah nasional yang diajarkan disekolah.

"Contohnya, Perang Bayu tak masuk dalam buku sejarah yang diajarkan disekolah. Padahal, Belanda mencatat, perang melawan rakyat Blambangan itu menghabiskan biaya delapan ton emas," ucap Wakil Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Hasan Basri, Senin (24/7/2017).

Selain itu, lanjut Hasan Basri, usai Perang Bayu, terjadi genosida besar-besaran yang dilakukan Belanda terhadap penduduk Blambangan.

"Dari 80.000 orang penduduk Blambangan saat itu, hanya tersisa sekitar 8000 orang, Sir Thomas Stanford Raffles dalam bukunya The History of Java mencatat tragedi kemanusiaan itu," tambah Hasan Basri.

Rekomendasi ketiga adalah mengusulkan kepada pemerintah untuk membangun monumen atau tetenger di tempat-tempat bersejarah di Banyuwangi.

"Monumen itu sebagai bukti serta guna menggugah jiwa rakyat Blambangan untuk terus berjuang dan menggelorakan semangat perjuangan," tambah Mas Aji Wirabhumi, salah satu narasumber sarasehan.

Sudah saatnya, lanjut Mas Aji, pemerintah dan masyarakat Banyuwangi menyatukan tekad dan mendorong pihak terkait untuk menyetujui rekomendasi hasil sarasehan ini. Diantaranya, sosok Wong Agung Wilis, Rempeg Jogopati, dan Sayu Wiwit, dinilai layak menjadi pahlawan nasional. Atas jasa dan perjuangannya memimpin perlawanan rakyat Blambangan, dalam mengusir pendudukan VOC.

"Yang perlu diketahui, Blambangan tidak pernah menyerah kepada penjajah," pungkas Aji Wirabhumi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES