Peristiwa Daerah

Soft Power Approach Cara BNPT Lakukan Deradikalisasi

Jumat, 21 Juli 2017 - 19:34 | 55.48k
Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius, meresmikan Masjid Baitul Muttaqin dan Gedung di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jumat (21/7/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius, meresmikan Masjid Baitul Muttaqin dan Gedung di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jumat (21/7/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) meresmikan Masjid Baitul Muttaqin dan Gedung TPA Plus di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (21/7/2017).

Peresmian ini dilakukan secara bersama-sama dengan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Wantimpres Mayjen Pol purn Sidarto Danusubroto, Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Pol Herwan Chaidir, tokoh ulama Ahmad Syafii Maarif, dan Bupati Lamongan Fadeli.

Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius mengatakan, BNPT menerapkan pendekatan soft power approach dengan harapan bisa untuk mengurai akar masalah tindak pidana terorisme.

Kepala-BNPT-Komjen-Suhardi-AliusGTSoE.jpgKepala BNPT Komjen Suhardi Alius, saat memberikan sambutan dalam peresmian Masjid Baitul Muttaqin dan Gedung di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jumat (21/7/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

“Ini program untuk uraikan masalah, kenapa ada masyarakat yang menjadi radikal. Indonesia menggunakan sentuhan yang manusiawi untuk mencari cara akar masalah terorisme,” kata Suhardi Alius, dalam Dialog Kebangsaan dan Peresmian Sarana Ibadah Masjid Baitul Muttaqien, di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro.

Masjid dan gedung yang dikelola Yayasan Lingkar Perdamaian milik mantan kombatan Ali Fauzi tersebut diharapkan menjadi ‘rumah’ untuk para mantan teroris yang tobat sekaligus menjadi tempat deradikalisasi.

Menurut Suhardi, tempat deradikalisasi serupa juga dilakukan di beberapa tempat lain, seperti pesantren di Medan yang dipimpin mantan perampok bank dan Bambu Apus

“Pola yang kita kerjakan, begitu melihat kembali kita identifikasi, kita terapkan deradikalisasi di Bambu Apus, kita kirim ulama, dari Muhammadiyah, NU, untuk mereduksi radikalisasi. Di Medan Februari lalu kami resmikan, sekarang menjadi sentra deradikalisasi di Sumatera Utara,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Suhardi menitipkan Masjid dan Yayasan Lingkar Perdamaian ke Bupati Lamongan, Fadeli, untuk bersedia mengirimkan orang dari Dinas Pendidikan Lamongan untuk memberikan pengetahuan tentang kebangsaan.

"Mari ciptakan indonesia damai dalam kebhinekaan, semoga apa yang kita kerjakan mendapat ridho dari Allah SWT," ucapnya mengajak.

Sementara, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Baitul Muttaqien yang juga Direktur Perlindungan BNPT, Brigjen Pol Herwan Chaidir mengatakan, telah dibangun lokal belajar 4 kelas untuk TPA, tempat wudhu wanita dan renovasi wudhu laki-laki, menara masjid dan pengerasan halaman.

“Semuanya berkat bantuan donatur, dukungan banyak pihak, swadaya, tanpa dana APBN," kata Herwan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES