Peristiwa Daerah

Pamerkan TV Online hingga Pengolahan Susu

Kamis, 20 Juli 2017 - 07:05 | 67.03k
Toton Fathoni menjelaskan proses pengolahan susu di Desa Kaligondo kepada Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.  (Foto : Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)
Toton Fathoni menjelaskan proses pengolahan susu di Desa Kaligondo kepada Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko. (Foto : Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Festival Teknologi Inovatif Banyuwangi digelar dengan memamerkan 53 karya warga Banyuwangi, Jawa Timur.

Teknologi dan inovasi yang dipamerkan meliputi bidang pertanian, industri, kelautan hingga teknologi informatika.

Salah satu yang menarik adalah,  TV Streaming atau saluran TV produk SMKN 1 Banyuwangi yang disiarkan melalui internet.

Kepada TIMES Indonesia, Guru Pendamping SMKN 1 Banyuwangi Slamet Siswanto Utomo mengatakan sejauh ini TV Streaming menjadi ajaran parktik bagi siswanya, terutama yang berada dalam program studi Multimedia.

Mereka bisa membuat film atau membaca berita yang ditayangkan langsung ataupun dalam siaran tunda. Siaran ini juga  bisa diakses melalui laptop atupun handphone dengan OS Android.

"Banyak kegunaan teknologi ini yang cocok dengan Banyuwangi, diantaranya desa-desa bisa menyiarkan berbagai kegiatan dan atraksi wisata melalui channel TV streaming kami, tanpa dipungut biaya," kata Slamet, di area pameran di sebelah barat Taman Blambangan, Rabu (19/7/2017).

Channel TV streaming SMKN 1 Banyuwangi itu diberi nama Kardus TV dengan niatan akan menjadi wadah bagi semua masyarakat Banyuwangi menampilkan kegiatan unggulan mereka, kegiatan sekolah lain maupun kegiatan masyarakat umum.

Dia berharap dalam Festival Teknologi Inovatif ini, Kardus TV diketahui banyak orang sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas.

Selain itu, ada pula usaha mikro peternakan sapi Sumber Lumintu dari Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng yang menciptakan sendiri perlengkapan pengolahan susu sapi produk mereka.

Seperangkat alat itu terdiri dari penguji jumlah bakteri, kadar protein, kualitas susu hingga kadar air, Homogenizer untuk mengaduk susu hingga tak terpecah dan alat Pasteurisasi untuk pemanasan susu dengan suhu antara 75 hingga 85 sebagai langkah fermentasi.

"Setiap minggu kami memroduksi 300 liter susu untuk dikirim ke Bali dengan harga Rp 10 ribu per liter. Warga desa kami memiliki 55 ekor sapi yang yang rutin memroduksi susu," kata Toton Fathoni, salah satu pemuda pengelola usaha Desa Kaligondo.

Mekipun belum memiliki izin usaha makanan dari Dinas Kesehatan Banyuwangi, dia mengaku hasil produksi mereka telah dites di Politeknik Negeri Jember dan Dinas Kesehatan Provinsi Banyuwangi. Dia berharap kesertaannya di Festival Teknologi Inovatif ini memberikan efek promosi untuk produk susu sapi olahan Desa Kaligondo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES