Kabupaten Malang, Surganya Desa Wisata

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang memiliki sebutan “Kabupaten Malang The Heart of East Java”, kini terus berlari cepat dalam sektor pengembangan pariwisata. Daerah yang dipimpin Rendra Kresna ini tak tak hanya kaya akan keindahan laut. Namun, masing-kecamatan sudah memiliki desa wisata. 

Kabupaten Malang adalah surganya desa wisata. Begitu banyak orang menyebutnya. Hal itu didukung dengan luas wilayah yang dimilik. Ditambah Gunung Bromo dan Semeru, yang merupakan masuk wilayah Kabupaten Malang.

Di wilayah lereng gunung Semeru, kini menjamur wisata alam yang merupakan karya anak muda di masing-masing desa yang bersinergi dengan pemerintah desa setempat. Misalnya, ada Hutan Pinus Semeru, yang popular disebut HPS.

Destinasi wisata HPS, tak hanya dikenal wisatawan lokal dan nasional. Tapi sudah menjadi destinasi wisata kesukaan bagi warga asing. Wiata alam itu terletak di Desa Sumber Putih, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

HPS menjadi idola kaum remaja yang ‘gila’ swafoto. Karena memang disediakan spot swafoto untuk pengunjung. “HPS menjadi favorit kaum muda di Malang,” ungkap Dewi Maryam, saat ditemui TIMES Indonesia, di HPS saat berkunjung Bersama keluarganya.

Selain itu, di kecamatan yang sama, yakni Kecamatan Wajak, jga ada destinasi wisata yang sama hutan pinus. Namanya, Kampung 6. Diberi nama Kampung 6, karena tempat tersebut pernah dihuni oleh enam kepala keluarga yang kini sudah berpindah.

“Diberi nama Kampung 6, Karena dulunya ada enam rumah di wilayah itu. Enam rumah itu, saat ini sudah pindah. Karena lokaisnya sangat indah, ada ide dari anak muda Karang Taruna dan pemerintah desa untuk dikelola menjadi wisata,” jelas Junaidi, yang merupakan tokoh pemuda di desa setempat.

Wisata Kampung 6 itu, berada di Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Wisata tersebut pada Selasa (18/7/2017) akan diresmikan oleh Bupati Malang, H Rendra Kresna. Acara tersebut bersamaan dengan Binas Desa, yang merupakan program rutin Kabupaten Malang.

Tak hanya itu, di kecamatan berbeda, tepatnya di Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang,juga ada desa wisata yag terletak di kaki gunung Semeru dengan luas 686,23 ha atau tepatnya di sebelah selatan perbatasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Di desa itu, kaya akan produksi holtikultura, sperti bawang, tomat, kentang, kol dan tentu saja apel serta buah-buah lainnya. Terdapat kurang lebih tujuh desa yang membudidayakan apel sebagai komuditas utama perkebunan mereka dan seklaigus menjadi destinasi wisata.

Desa wisata  itu adalah kebanggaan warga Kabupaten Malang. Mengapa? Karena selain alamnya yang subur serta hawa yang sejuk, juga memiliki daya tarik wisata yang beraneka ragam seperti wisata petik apel, pengolahan sari apel, agro bunga krisan, outbound, dan aneka kesenian daerah.

Di desa berbeda, yakni di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Di desa itu dikenal dengan Agrowisata Petik Jeruk, yang merupakan tempat wisata untuk keluarga, pelajar dan mahasiswa.

Lokasinya sekitar delapan kilometer dari jalan utama menuju kota Batu, tepatnya ke selatan dari Taman Rekreasi Sengkaling. Wisata itu, tak kalah keindahannya dengan tempat rekreasi agro lainnya. 

Tempatnya lebih alami, kental dengan aroma desa dan berbeda dengan agrowisata lain yang cenderung sudah ditata secara modern. Di desa itu, seakan dimanjakan dengan area kebun jeruk seluas 240 hektare. 

Menariknya, dengan hanya membayar tiket masuk murah meriah, wisatawan sudah dapat makan buah jeruk ditempat maksimal empat buah dan bias membawa pulang jeruk.

Wisata petik jeruk itu, menawarkan buah jeruk jenis baby, seperti baby pacitua, baby java dan baby falensia dan kini sudah dikembangkan juga jeruk keprok. Selain itu, masih ratusan desa wisata yang ada di Kabupaten Malang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement