Peristiwa Nasional

Setnov Tak Harus Mundur, Jokowi yang Layak Jadi Ketum PDIP

Sabtu, 15 Juli 2017 - 19:24 | 341.81k
Najib Salim Attamimi (Foto: Istimewa)
Najib Salim Attamimi (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejak Setya Novanto menjabat sebagai Ketua Umum partai Golkar, suasana di internal Partai Golkar sangat kondusif. Bahkan, banyak kinerja yang luar biasa telah dilakukan setya Novanto. Ia aktif terus melakukan konsolidasi ke berbagai daerah untuk kemajuan Golkar.

“Karenanya, di internal Golkar tak ada masalah. Sangat kondusif. Setnov tak harus mundur dari Ketum DPP Golkar walau ada kasus yang dituduhkan kepadanya. Karena statusnya bukan tersangka,” jelas Najib Salim Atamimi, selaku anggota Dewan Pakar Partai Golkar, kepada TIMES Indonesia, yang kini masih berada di Amsterdam, Belanda, Sabtu (15/7/2017).

Menurut Najib, pihak yang diluar partai Golkar, lebih kondusif dan sangat tidak etis jika mengurusi hal yang ada di internal partai Golkar. Misalnya, beber Najib, ada pihaknya menilai Setya Novanto harus mundur dari Golkar karena dugaan kasus E-KTP.

Yang etis nilai Najib, tokoh partai lain, khususnya partai yang mendukung pemerintahan Presiden Jokowi, harus aktif mendukung kinerja pemerintah. Tidak harus ikut campur persoalan yang ada di internal partai lain.

Selain harus ikut mendorong suksesnya program pemerintah, partai bisa mengurusi bagaimana partainya menjadi partai yang terbaik di mata rakyat. Terutama jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Misalnya, analisis Najib, seperti petinggi PDI Perjuangan, harus tahu bahwa kini banyak kader dan pengurus PDI Perjuangan yang menginginkan Jokowi menjabat Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. Megawati Soekarnoputri diharapkan sudah waktunya menjabat sebagai Penasehat PDIP.

Mengapa? Jelas Najib, Jokowi adalah kader terbaik PDI Perjuangan. “Sudah sepantasnya dipercaya kader menjadi Ketua Umum. Puan bisa menjadi pengurus harian partai. Itu keinginan banyak kader PDIP. Dari itu, seharusnya menjadi pertimbangan PDIP,” tegansya.

Presiden Jokowi itu jelas kader PDI Perjuangan yang kini juga didukung Partai Golkar dalam pemerintahannya. Namun, tidak etis, jika Jokowi ngurusin internal Golkar, karena ia adalah kader PDI Perjuangan.

Golkar saat diurus oleh Setya Novanto katanya, cukup kondusif, konsulidasi terus jalan. Kalaupun ada kasus, itu belum tersangka. “Intinya, partai lain juga harus kondusif untuk mendukung pemerintahan Jokowi,” harapnya.

Karena di internal Golkar sangat kondusif dan tidak ada masalah. Maka, dinilai belum dianggap perlu ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Setya Novanto masih sosok yang terbaik memimpin Partai Golkar.

“Jika ada oknum kader Golkar yang ikut-ikutan untuk segera digelar Munaslub, hal yang biasa atau mungkin ia belum banyak tahu soal kondisi di internal Golkar. Yang jelas, Golkar itu partai besar. Semuanya ada di tangan pengurus,” katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES