Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pembangunan

Ishak Mekki: Lahan Terbatas, Hunian Vertikal Solusi untuk Palembang

Jumat, 14 Juli 2017 - 15:19 | 33.19k
Short Course Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Provinsi Sumatera Selatan (Foto: AJP TIMES Indonesia)
Short Course Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Provinsi Sumatera Selatan (Foto: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pembangunan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Gubernur Sumatera Selatan H. Ishak Mekki  membuka pelaksanaan Short Course yang diselenggarakan oleh Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (14/07/2017).

Short Course yang digelar di Hotel Palembang mendatangkan Ketua I Ir. Steffie Tumilar, M.Eng, sebagai pemateri pelatihan kepada peserta Short Course. Tema Short Course kali ini adalah Keandalan Struktur Hunian Vertikal dengan materi “Kegagalan, Penilaian, Pemeriksaan, Perbaikan Struktur dan Foundasi Gedung.

Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) merupakan organisasi nasional yang menghimpun para ahli konstruksi di Indonesia. Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1971 oleh 36 orang Insinyur dalam bidang ketekniksipilan. 

HAKI juga aktif berpartisipasi dalam berbagai komunitas Jasa Konstruksi tingkat international seperti menjadi anggota ACF (Asian Concrete Federation) dan ACECC (Asian Civil Engineering Coordinating Council).

Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki mengapresiasi dan menyambut baik atas terselenggarakannya short course ini. Mengingat saat ini Provinsi Sumsel semakin hari semakin padat yang berujung ketersediaan tanah kini makin sedikit, terutama untuk wilayah perkotaan.

"Alhasil persaingan harga tanah di beberapa lokasi strategis menjadi semakin ketat. Ia mengharapkan para ahli konstruksi mampu memikirkan bagaimana solusi bentuk daripada fisik kota kedepan,"ujar Ishak.

Dia juga berharap terselenggaranya acara ini mudah-mudahan ini bermanfaat bagi Sumsel khususnya Kota Palembang yang semakin hari semakin padat ini.

"Konstruksilah yang akan mewujudkan agar kiranya nanti mewujudkan pembangunan-pembangunan yang merata dan berkeadilan," kata Mantan Bupati OKI ini.

Data menunjukan sekitar 60 persen penduduk Sumsel tinggal di perkotaan, belum lagi urbanisasi perpindahan dari daerah ke kota. Dalam hal ini, Ishak mencetuskan solusi atau terobosan membuat hunian vertikal, sebab hunian vertikal tidak membutuhkan lahan yang luas, namun tetap menjaga harga tetap terjangkau bagi kalangan menengah dan ke bawah.

"Untuk itu perlu pemikiran-pemikiran yang harus kita segerakan bagaimana untuk kita mewujudkan apa yang kita lihat di depan, hunian vertikal menjadi salah satu solusi dalam menghadapi kota yang semakin hari semakin padat ini," terang Ishak.

Sementara itu, Komda HAKI Provinsi Sumsel Ir. Syawaluddin Minha mengatakan, adalah penting bagi para ahli konstruksi untuk menguasai wawasan yang luas. Sebab pengetahuan mengenai bangunan bukan hanya sains namun pengalaman sangat dipentingkan.

Menurut Syawaluddin Minha, pengetahuan konstruksi ini cukup banyak tidak cukup kalau hanya mendapat ilmu dari perkuliahan saja.

"Kegagalan-kegagalan dalam pembangunan sering terjadi. Ada bangunan retak, miring, bahkan roboh, ini menjadi penting untuk ahli konstruksi di Sumsel ini. Mudah-mudahan dengan adanya kursus yang setiap tahun kita adakan ini akan mengurangi kegagalan ahli konstruksi di Sumsel," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES