TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir-7 Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, ke-50 bisa jadi adalah perayaan yang paling istimewa.
Selain dilakukan dengan cukup meriah, putra-putri Marinir setempat juga mendapat kado spesial. Yakni beasiswa prestasi dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bumi Suksesindo (PT BSI), selaku operator tambang emas Gunung Tumpang Pitu.
Acara ini dihadiri jajaran Forpimka Plus, dan sedikitnya 42 anak anggota TNI AL baret ungu penerima beasiswa. Mereka terdiri dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi.
Komandan Puslatpur Marinir -7 Lampon, Mayor Marinir Ronny Antonius Purba, dalam sambutannya menyampaikan syukur mendalam atas bertambahnya usia markas yang dinaunginya.
Dia berharap, pengabdian seluruh jajaran bisa makin memberi manfaat terhadap masyarakat dan bangsa Indonesia.
"Marinir dibentuk dari rakyat dan kembali kepada rakyat," kata Ronny Antonius Purba, Kamis (13/7/2017).
Selain beasiswa, program CSR PT BSI kali ini juga disalurkan kepada dua anak anggota Marinir yang menjadi penyandang difabel. Termasuk tali asih pada sejumlah Purnawirawan Marinir yang berjasa untuk perkembangan Puslatpur Marinir-7 Lampon. Satu dari mereka, adalah saksi hidup pengangkatan jenazah korban kekejaman G30SPKI di Lubang Buaya, Jakarta.
Penyerahan bantuan untuk penyandang difabel menjadi momen paling menguras empati. Dengan latar alunan musik syahdu, hampir seluruh hadirin tak kuasa menahan air mata tanda kasih sayang. Tak terkecuali Ketua Ranting H Jalasenatri, Lampon, Julia Ronny Antonius Purba.
WahyuSenior Manager External Affair PT BSI, Bambang Wijonarko, saat menyerahkan beasiswa program CSR PT BSI, kepada putra-putri Marinir Puslatpur Marinir-7 Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
"Ini adalah putra-putri kita semua, kita punya tanggung jawab untuk selalu menyayanginya," ucap Ketua Ranting usai menyerahkan bantuan sambil mengusap air mata.
Sebagai sebuah pengharapan pada sang Pencipta, pemotongan tumpeng pertama diserahkan pada anggota Marinir termuda. Tujuannya, agar semangat anggota Marinir Puslatpur Marinir-7 Lampon, selalu memiliki semangat muda yang selalu bekerja keras dan pantang menyerah.
Sementara itu, Senior Manager External Affair PT BSI, Bambang Wijonarko menyampaikan, pemberian beasiswa ini adalah program CSR tahap pertama Bidang Pendidikan.
Ini dilakukan sebagai wujud komitmen dan kontribusi perusahaan dalam mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Kami berharap program ini dapat membantu anak-anak untuk lebih berprestasi dan meraih cita-cita," katanya.
Ketua Ranting H Jalasenatri, Lampon, Julia Ronny Antonius Purba, saat menyerahkan bantuan pada anak penyandang difabilitas. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Sekaligus, lanjut Bambang, menjadi wujud sinergitas PT BSI dengan instansi Pemerintah dan masyarakat. Atau biasa disebut 'Sinergi Tiga Pilar', yakni antara Pemerintah, masyarakat dan perusahaan.
Dijelaskan, selain dengan Puslatpur Marinir-7 Lampon, PT BSI juga menjalin sinergitas dengan Polres dan Kodim 0825 Banyuwangi.
"Dengan Polres kita sinergis dalam pemberantasan narkoba dan dengan Kodim, kita melakukan pemberdayaan petani dalam penanaman padi dengan metode SRI (System of Rice Intensification)," ungkap pria asal Malang ini.
Sekadar diketahui, Puslatpur Marinir-7 Lampon, berdiri sejak 7 Juli 1967. Dalam hari jadi Emas tahun 2017, bukan hanya dirayakan dengan resepsi dan penyerahan beasiswa, tapi juga diawali dengan kegiatan bersih-bersih pantai Lampon bersama masyarakat sekitar.
Sedang untuk penyaluran CSR PT BSI, selain dibidang pendidikan, juga diarahkan ketiga bidang lainnya. Yaitu, bidang kesehatan, infrastuktur dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Bahkan, dari total CSR yang dikeluarkan oleh tambang emas terbesar kedua di Indonesia ini, 40 persen akan dialokasikan untuk empat program tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Ahmad Sukmana |
