Mahasiswa Jember Berhasil Ciptakan Bahan Bakar dari Limbah Las Karbit

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije), menciptakan bahan bakar dari limbah Las Karbit, yang bisa digunakan untuk kebutuhan bahan bakar rumah tangga dan ramah lingkungan.

Bahan bekas Las Karbit merupakan bahan yang berbahaya bagi lingkungan, maka perlu dinetralkan agar tidak berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat disekitarnya.

Muhammad Fadil Lukman, penemu tenaga terbarukan tersebut mengatakan, bioetanol biasanya digunakan untuk bahan bakar kendaraan seperti bensin, tetapi dengan skala yang kecil untuk membuat untuk bahan bakar rumah tangga dengan bahan baku yaitu bekas las karbit.

"Cara pembuatannya cukup mudah, dimana limbah Las Karbit yang terbuang tersebut direaksikan dengan asam cuka. Kemudian akan menjadi kalsium asetat dan digunakan sebagai pengental bioetanol, maka jadilah bioetanol gel tersebut," ujarnya saat di temui di Laboratorium Teknik Energi Terbarukan Polije, Rabu, (12/7/2017).

Fadil yang merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Energi Terbarukan ini menambahkan bahwa, bahan limbah seperti Las Karbit yang berbahaya ini bisa dimanfaatkan dan dijadikan bioetanol gel. 

Bioetanol gel ini bisa digunakan memasak atau bagi yang suka ke pegunungan atau traveling bisa dibawa dengan praktis.

"Bioetanol gel ini bisa mendidihkan air kurang lebih 20 menit. Dan untuk memanaskan air 1 liter butuh bioetanol gel sebanyak 32 gram, api yang diciptakan berwarna biru itu tandanya ramah lingkungan serta kegunaannya seperti parafin pada umumnya," tambahnya.

Sementara itu, karya tersebut masih dalam penyempurnaan. Maka akan terus dikembangkan agar hasilnya bernar-benar maksimal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement