Kesehatan

Ini Penjelasan soal Mitos Makanan

Rabu, 12 Juli 2017 - 03:26 | 99.44k
ILUSTRASI. (Foto: Istimewa)
ILUSTRASI. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mitos soal makanan berkembang di masyarakat. Biasanya mitos berbicara soal dampak mengkonsumsi makanan tertentu. 

Sedikitnya ada 6 mitos makanan yang sering menyesatkan yang sering berseliweran di sekitar Anda. Berikut penjelasannya 

1. Makan udang dengan vitamin C bisa menyebabkan keracunan

Pertama soal mengonsumsi udang dan vitamin C dalam waktu bersamaan bisa menyebabkan kematian. Hal tersebut disebabkan arsenik yang terkandung dalam udang berinteraksi dengan vitamin C. 

Tapi, ternyata kabar itu tak benar. Vitamin C justru mengandung antioksidan yang bisa menetralisir kolesterol yang terkandung dalam udang. Lagipula, kita pasti sering menjumpai olahan seafood yang menggunakan bahan bervitamin C seperti lemon, jeruk nipis, dan daun jeruk. Kalau perpaduan ini berbahaya pastinya kita sudah menemukan banyak orang yang akan terkena dampaknya. 

2. Terlalu banyak mengonsumsi kacang akan menyebabkan jerawat

Banyak orang terutama kaum wanita nih yang takut mengonsumsi kacang dikarenakan takut berjerawat. 

Namun, sebuah riset dari American Academy of Dermatology menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar. Kacang memang mengandung kandungan lemak, namun kandungan tersebut tidak sampai membuat penumpukan lemak pada pori-pori kulit.  

Beberapa jenis kacang bahkan baik lho untuk merawat kulit karena mengandung asam oksalat, seperti kacang almond, kacang mete, dan kacang kedelai.

3. Mengonsumsi alpukat dapat menyebabkan gemuk

Alpukat memang mengandung lemak yang tinggi, tetapi lemak yang terdapat dalam alpukat merupakan lemak tidak jenuh tunggal. Asam lemak tak jenuh pada alpukat bisa bermanfaat untuk memperbaiki kadar kolesterol dan memproteksi kerusakan pada arteri tubuh. 

Hmm, mungkin yang harus  diperhatikan cara penyajian alpukatnya, seperti penambahan susu kental manis atau ice cream yang memang mengandung banyak lemak.

4. Mengonsumsi buah setelah makan lebih dianjurkan

Waktu kecil Anda pasti sering mendengar orang tua bilang bahwa makan buah sebelum makan nasi bisa menyebabkan sakit perut. 

Padahal buah mengandung banyak serat dan fruktosa yang merupakan karbohidrat sederhana, di mana keduanya mudah sekali untuk dicerna oleh tubuh. 

Jadi, jika Anda mengonsumsinya setelah makan besar, buah yang mudah tercerna justru menjadi cepat busuk yang kemudian akan mengeluarkan gas yang menjadi penyebab kembung. Memang tidak ada aturan pastinya sih tapi akan lebih baik jika buah-buahan dikonsumsi terlebih dahulu sebelum makan besar. 

5. Wanita tidak baik mengonsumsi banyak mentimun

Selain kacang yang menyebabkan jerawat, banyak pula kaum hawa yang menghindari mengonsumsi mentimun karena dianggap menjadi penyebab keputihan. Padahal mentimun mentimun ini mengandung banyak air dan sangat baik untuk kesehatan tubuh. 

Kandungan vitamin A,B, C, mineral, magnesium, kalium, mangan, dan silika mampu merawat kulit, melancarkan pencernaan, dan mengobati diabetes. Mentimun juga mengandung kukurbitasin C yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh.  

Selain itu, keputihan disebabkan oleh faktor infeksi dari bakteri, jamur, parasit dan virus bukan dari makanan. Memang makanan jenis tertentu memungkinkan jamur berkembang biak di dalam tubuh, dan tidak menutup kemungkinan jamur penyebab keputihan. Namun, secara umum mentimun bukanlah penyebab dari keputihan.

6. Mengonsumsi telur menyebabkan bisul

Telur merupakan sumber protein yang baik dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh. Namun, telur juga dikenal sebagai salah satu bahan makanan yang paling sering menimbulkan alergi. Sedangkan bisul muncul akibat infeksi bakteri atau alergi. 

Jadi, bukanlah telur yang menyebabkan terjadinya bisul namun alergi terhadap telur yang bisa menimbulkan bisul. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES