Wisata

Belajar dan Berwisata Petik Jeruk di Balitjestro Kota Batu

Rabu, 12 Juli 2017 - 02:44 | 130.18k
Wisata petik jeruk di Balitjestro Kota Batu. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)
Wisata petik jeruk di Balitjestro Kota Batu. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kesempatan bagi wisatawan atau pengunjung yang datang ke Kota Batu untuk menikmati ragam buah jeruk di visitor plot yang berada di lingkungan Balai Penelitian Jeruk dan Tanaman Buah Subtropika (Balitjestro).

Lokasinya di Jalan Raya Tlekung, Kecamatan Junrejo. Relatif murah, bermodal Rp25 ribu per orang, anda bisa menikmati segarnya jeruk berbagai varietas langsung dari pohonnya. 

"Anak-anak usia SD ke bawah gratis, tidak dipungut biaya," ucap Baiq Dina Mariana, salah satu peneliti Balitjestro kepada TIMES Indonesia, Selasa (11/7/2017).

Tak hanya menikmati di lokasi, anda masih bisa membawa pulang jeruk sebanyak 2 kilogram (kg) tanpa dipungut biaya. Jika membawa lebih dari itu, pengelola mengenakan biaya Rp10 ribu per kg untuk selebihnya. Murah bukan?

Wisata-Petik-Jeruk-2IJ2Q.jpg

Wisata petik jeruk dibuka pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Sejak diluncurkan Senin (10/7/2017) kemarin, antusias pengunjung cukup tinggi.

Saat TIMES Indonesia memantau di lokasi, jeruk yang berada di blok A, di lahan seluas 1 hektar sudah habis diserbu pengunjung.  Sebanyak 350 tiket yang dikeluarkan dalam sehari habis terjual.

Pengelola menyediakan 3 (tiga) blok yang dibuka untuk umum, masing-masing berbeda luasan, totalnya mencapai 3,5 hektar.

Di lahan tersebut, anda bisa menikmati jeruk keprok Batu 55, salah satu unggulan dari Balitjestro. Selain itu, ada varietas Monita Agrihorti, jeruk Baby atau jeruk manis Pacitan, Bonanza, dan lainnya.

Dina menjelaskan, kegiatan petik jeruk di visitor plot merupakan bagian dari penyebaran informasi kepada publik (diseminasi) mengenai pengembangan teknologi tanaman jeruk.

"Di sini (visitor plot) hasil penelitian dari Balitjestro diperlihatkan. Jadi semacam demo plot," imbuh peneliti bidang pemuliaan ini.

Wisata-Petik-Jeruk-3oc4tb.jpg

Selain itu, masyarakat bisa belajar (edukasi) pengelolaan tanaman jeruk, mulai menanam sampai menghasilkan buah. Para peneliti Balitjestro akan memandu dan mendampingi pengunjung yang ingin belajar. 

Kegiatan wisata petik jeruk ini digelar setiap tahun, menyesuaikan dengan masa tanam hingga panen jeruk antara 7 hingga 8 bulan.

Hingga saat ini, balai penelitian dibawah Kementerian Pertanian ini sudah mengembangkan lebih dari 400 varietas jeruk.

Dina menambahkan, kegiatan wisata petik jeruk ini akan berakhir setelah buahnya habis diburu oleh pengunjung. Jadi, buruan datang sebelum kehabisan.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES