Si 'Goyang Liar' Cita Lovita, Dinilai Inul Daratista-nya Banyuwangi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Terus menggeliatnya musik tradisional Kendang Kempul Banyuwangi, Jawa Timur, merangsang kemunculan artis-artis baru. Belakangan pendatang baru yang sedang naik daun diblantika musik lokal Bumi Blambangan adalah si cantik Cita Lovita.

Pantas saja, selain memiliki suara serak-serak basah, biduan asal Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore ini memang memiliki ciri khas dalam tiap performance nya. Yakni goyang 'Liar'.

Maka jangan heran dia kerap dijuluki the new Inul Daratista dari Banyuwangi. Dan manjur, suguhan beda yang dia berikan mampu menyedot antusiasme pecinta musik Osing.

Tidak mudah bagi putri kedua pasangan Muhammad Syafi'i dan Sumianisten, dalam meraih nama gemilang seperti saat ini. Dia harus melalui perjalanan panjang untuk bisa dikenal oleh para penggemar.

“Saya awal nyanyi sejak kelas 2 SMP, diarahkan oleh guru saya,” ucap pemilik bibir sensual ini kepada TIMES Indonesia, Senin (10/7/2017).

Meski tak punya darah seni, berkat ketekunan dan kesungguhan, kala itu dia berhasil menyabet Juara 1 lomba karaoke tingkat pelajar se Kecamatan Glenmore.

Dari situlah gadis kelahiran 10 Februari 1995 ini makin mantap menancapkan kecintaanya pada panggung hiburan seni asli Banyuwangi.

Hasilnya, sekitar tahun 2013, suara emas Cita Lovita mulai memasuki dapur rekaman. Dan undangan mentas dari panggung ke panggung pun mulai terus berdatangan. Tak pelak, namanya kian berkibar.

“Sebagai artis, saya kan harus memiliki sesuatu yang beda, setelah saya berfikir, saya memilih menampilkan goyangan yang lain dari lainnya, dan saya menyebutnya goyang ‘Liar’,” katanya, sambil tersenyum.

Dengan perpaduan suara merdu, wajah cantik imut dan goyang yang berbeda, kini oleh penggila musik tradisional Kendang Kempul, Cita Lovita dijuluki Inul Daratista nya Banyuwangi.

Terakhir, tahun 2017 ini juga baru merampungkan rekaman hits berjudul ‘Kerendem’, karya Deddy Boom.

“Intinya, saya ingin lebih fokus dalam dunia seni tarik suara ini, selain melestarikan kesenian Kendang Kempul juga untuk mengangkat nama Banyuwangi kepada khalayak ramai,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement