Peristiwa Daerah

GP Anshor Kuta Bali Siap Hadapi Ancaman ISIS

Minggu, 09 Juli 2017 - 21:00 | 27.39k
As'ad Seketaris GP Anshor Wilayah Kuta Bali, saat ditemui Times Indonesia di Kuta. Minggu(09/07/2017). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)
As'ad Seketaris GP Anshor Wilayah Kuta Bali, saat ditemui Times Indonesia di Kuta. Minggu(09/07/2017). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Terkait ancaman terbuka Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kepada organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) dengan disampaikan melalui surat selembar disertai kain menyerupai bendera ISIS di Kepolisian Sektor Kebayoran Lama Jakarta, Selasa 4 Juli 2017 lalu, membuat GP Ansor siaga.

As'ad Seketaris GP Anshor Wilayah Kuta Bali, merespon akan hal itu. As'ad mengatakan bahwa GP Anshor dan Banser se Bali dan khususnya NU Provinsi Bali tidak akan pernah takut akan ancaman ISIS itu.

Menurutnya GP Anshor akan selalu konsisten menjaga Ulama dan NKRI.

"Tugas kami sebagai gerakan pemuda Anshor adalah menjaga ulama NU baik itu fisik maupun ajarannya. Terkait persolan-persoalan yang terjadi. Khusunya ISIS yang melakukan pengancaman," katanya.

"Kami tegaskan bahwa sahabat-sahabt GP Anshor senusantara khusunya Bali tidak takut sedikitpun atas ancaman tersebut," tegasnya, saat di temui di Kuta. Minggu Sore(09/07/2017)

As'ad juga menyampaikan sampai saat ini, tidak ada anggota satupun yang menyatakan untuk memundurkan diri setelah mendengar pemberitaan oleh ancaman ISIS tersebut.

"Malah hal ini harus cepat direspon oleh GP Anshor dan Banser se Provinsi Bali, dengan melakukan kaderisasi di bulan agustus nanti. Sebagai respon atas ancaman kaum-kaum radikal ini. Kita akan ada pelatihan dan doktrin terkait dengan pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan 4 pilar kebangsaan tersebut, pada para kader GP Anshor dan Banser," imbuhnya

As'ad juga menyatakan bahwa GP Anshor dan Banser, akan setia menjaga NKRI, karena menurutnya hal itu adalah sebuah ibadah dan juga para ulama NU telah sepakat bahwa Pancasila dan NKRI harus tetap dijaga dengan baik karena tidak bertentangan dengan nilai-nilai ke Islaman. 

"Kami menyakini bahwa menjaga NKRI adalah sebuah ibadah dan apabila kami nanti gugur dalam menjaga NKRI kami mati dalam keadaan syahid. Selai itu para ulama NU telah sepakat bahwa pancasila dan NKRI ini tidak sama sekali bertentangan dengan nilai-nilai Islam," jelasnya

Menurut As'ad, jika saat ini ada yang bilang bahwa Indonesia adalah negara 'kafir' atau lainnya. Mereka biasanya orang-orang baru yang sama sekali tidak mengerti sejarah atau tidak punya peranan dalam memerdekakan NKRI. 

"Kalau ada yang bilang Indonesia ini negara kafir atau lainnya ini kan orang-orang baru yang sama sekali tidak punya peranan dalam memerdekakan negara ini. Karena selama ini, NU tetap konsisten baik itu di masa penjajahan, Orde lama, Orde baru sampai sekarang reformasi. NU berserta badan otonomnya tetap konsisten apa bila negara ini dapat ancaman baik dari luar maupun didalam. NU akan tetap mempertahankan NKRI. Dan kami siap melawan ISIS atau ajaran radikalisme yang merorong kesatuan NKRI ini," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES