Entertainment

Festival Film Purbalingga Siap Dorong Sektor Ekonomi Kreatif

Kamis, 06 Juli 2017 - 21:31 | 72.40k
Konfrensi Pers Festival Film Purbalingga (FFP) 2017 di Graha Adiguna Purbalingga (Foto: CLC Purbalingga For Purbalingga TIMES)
Konfrensi Pers Festival Film Purbalingga (FFP) 2017 di Graha Adiguna Purbalingga (Foto: CLC Purbalingga For Purbalingga TIMES)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Festival Film Purbalingga 2017 (FFP 2017) selain menghadirkan film-film Indonesia, juga akan menyuguhkan produksi video promosi wisata untuk mendorong sektor ekonomi kreatif mikro di Purbalingga dan Banyumas Raya.

Festival Film Purbalingga Ke 11 yang dimotori oleh Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga ini akan di gelar mulai hari Selasa tanggal 8 Juli hingga Sabtu 5 Agustus 2017 di Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Kebumen.

Direktur CLC Purbalingga Bowo Laksono mengatakan, melalui program Layar Tanjleb film-film Indonesia yang akan di tayangkan meliputi film-film panjang maupun pendek, dokumenter dan fiksi.

“Program Layar Tanjleb FFP selain menyuguhkan film ke masyarakat desa di Banyumas Raya di ruang terbuka.  Tahun ini FFP 2017 juga turut merambah ke Kabupaten Kebumen,” kata Bowo, Kamis (6/7/2017).

Kami lanjut Bowo, konsisten menayangkan film-film Indonesia. Dan sama konsistenya dengan kelahiran talenta-talenta muda pembuat film pendek dari Purbalingga dan Banyumas Raya.

“Tidak hanya sekedar memenangkan penghargaan di festival ini. Film-film yang masuk seleksi juga di distribusikan ke berbagai ruang pemutaran di Indonesia. Dan banyak diantaranya menggapai prestasi tinggi,” ucap Bowo.

Lanjutnya, tahun ini FFP 2017 bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk menyelenggarakan FFP 2017.

Dan kehadiran Bekraf tidak hanya sekedar untuk membantu pendanaan. Tetapi juga untuk membaca ulang peran sebuah festival film untuk sektor ekonomi kreatif, dimana festival itu berlangsung.

Bowo juga menjelaskan bahwa, sejak awal FFP selalu mengangkat potensi ekonomi kreatif lokal, utamanya dalam skala mikro. Salah satu yang terwujud adalah program Plesir Purbalingga, bekerjasama dengan Spektakel.id.

“Untuk itu FFP 2017 akan menghadirkan paket perjalanan wisata berbasis program Layar Tanjleb yang disertai produksi video promosi wisata dan ekonomi kreatif mikro Purbalingga dan Banyumas Raya,” terang Bowo.

Kemudian menurut Bowo, dalam bentuk lain dari kerjasama itu adalah program Pentahelix. Yaitu mempertemukan lima unsur pemangku ekonomi kreatif, seperti akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media.

Dan acara dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) itu akan mengundang perwakilan dari ke lima unsur tersebut.

“Pokok bahasan utama dalam FGD adalah bagaimana sebuah festival film bisa terhubung dengan sektor-sektor kreatif lain di wilayah tersebut. Dan bisa membentuk satu ekosistem yang saling mendukung dalam menguatkan lini kerja  ekonomi kreatif,” katanya.

Selain itu, salah satu program baru di FFP 2017 adalah ‘Nonton Bersama Tetangga’. Yakni program mengajak masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang menyedekahkan ruang tamu atau teras rumahnya dan bersama-sama menonton film-film pilihan FFP. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES